Kapolri Ungkap 3 Hoax Mako Brimob Termasuk Injak Alquran

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) meninjau kerusuhan Mako Brimob
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Kapolri Tito Karnavian menjelaskan kembali kronologi kerusuhan yang dipicu tindakan teroris yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu yang lalu.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Tito mengatakan bahwa kondisi polisi pada saat itu cukup genting dan tak bisa serta-merta melakukan penyerbuan, karena ada sandera, pula ada tahanan wanita bernama Novi dan anaknya yang masih bayi.

"Ada dua opsi, diserbu langsung atau dilakukan langkah menunda dengan melakukan warning," kata Tito di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang bertajuk "Tragedi Mako Brimob dan Surabaya, Duka Kita Duka Bangsa" di tvOne, Selasa malam, 15 Mei 2018. 

Diduga Dipicu Korsleting Listrik, Asrama Mako Brimob di Tangsel Terbakar

Namun, Tito mengungkapkan, ada isu-isu yang diembuskan ke publik yang sebenarnya informasi bohong. Salah satunya adalah bahwa kerusuhan itu, karena masalah makanan.

Tito mengatakan bahwa hal tersebut adalah informasi palsu.

Komjen Pol Anang: Rektor akan Kuat Jika Didukung Brimob, Begitu Juga Sebaliknya

Yang kedua adalah adanya isu bahwa Alquran diinjak oleh petugas. Hal itu pun, kata dia, hoax yang disebarkan.

"Petugas sudah paham betul norma dan mereka melakukan soft approach (pendekatan lunak)," lanjut mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Dia melanjutkan, tak berhenti di sana muncul lagi hoax bahwa kerusuhan dipicu adanya petugas menggeledah istri tahanan. Padahal, kejadian itu tak ada sama sekali.

"Ada lagi isu tahanan istrinya mau masuk digeledah dan itu tak betul. Kalau geledah, pasti oleh Polwan," kata Kapolri. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya