Menag: Daftar 200 Mubalig Bisa Diperbarui

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eko Priliawito

VIVA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan masalah 200 mubalig yang dirilis institusinya menjadi gaduh dan hiruk pikuk karena daftar itu dipenggal. Menurutnya, daftar itu tidak terpisahkan dari berita yang juga dikeluarkan Kementerian Agama.

Penghulu dan Penyuluh Dilibatkan Sebagai Aktor Resolusi Konflik Berdimensi Agama

"Berita itu menjelaskan konteks latar belakang, kenapa. Itu satu kesatuan dengan berita yang diturunkan Kemenag terkait 200 nama mubalig," kata Lukman dalam perbincangan dengan tvOne, Senin, 21 Mei 2018.

Lukman mengatakan ketika daftar itu dipisahkan dari berita, dia memahami bila kemudian menimbulkan beberapa tafsiran. Masyarakat pun menanyakan ada apa.

Peringatan Penting, Hati-Hati dengan Penawaran Haji Tidak Resmi di Media Sosial

Dia menjelaskan awal Kemenag mengeluarkan daftar tersebut. Mereka terlebih dahulu mendapat banyak permintaan, pertanyaan dari sejumlah kalangan baik perorangan maupun institusi kementerian lain, dan lembaga BUMN, yang meminta nama-nama penceramah yang baik.

"Kami diberi. Ini berlangsung 2-4 minggu sebelum puasa," lanjut Lukman.

Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

Akhirnya, karena permintaan itu semakin banyak, Kemenag pun bereaksi dengan mengeluarkan daftar tersebut. Setidaknya ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan.

Pertama, mereka yang memiliki kompetensi, mumpuni. Orang yang menguasai dasar-dasar ilmu agama Islam karena substansi yang diceramahkan materi keislaman. Kedua, cukup berpengalaman sebagai penceramah. Ketiga, mereka punya komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan.

"Ceramahnya tidak menghasut, ujaran kebencian. Kontroversilah, benturan di kalangan umat itu sendiri," kata Lukman.

Lukman menambahkan pihaknya juga sudah menghubungi ormas-ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, masjid-masjid besar di kota besar, sejumlah ulama, kiai sebelum mengeluarkan daftar mubaliq. Mereka lantas diberikan nama-nama penceramah, lalu dihimpun 200 nama-nama itu.

Namun, dia menegaskan bahwa daftar itu bukanlah final. Dia menegaskan nama-nama baru bisa saja masuk.

"Ini adalah rilis pertama yang sifatnya sangat dinamis, pasti akan mengalami updeting, perubahan, penambahan-penambahan nama ini. Mohon menyikapinya jangan menganggap ini seleksi, di luar 200, tidak diakui," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya