Lebih Aman, Malaysia Pilihan Wisata 2009

VIVAnews - Negeri jiran, Malaysia jadi satu dari 10 negara tujuan wisata 2010 menurut versi laman panduan wisata terbesar di dunia, Lonely Planet.

Selain Malaysia, dalam jajaran 10 besar juga masuk El Salvador, Jerman, Yunani, Maroko, Nepal, Selandia Baru, Portugal, Suriname, dan Amerika Serikat.

Malaysia terpilih dengan pertimbangan meski berdekatan dengan Indonesia dan Thailand, bencana alam dan situasi keamanan di Malaysia jauh lebih baik.

Selain itu, jalanan di Malaysia tak bolong-bolong, bus dan kereta memiliki penyejuk udara, hotelnya juga berstandar internasional.

Di Malaysia, kata Lonely Planet, para wisatawan juga bisa mencicipi hidangan Asia Tenggara tanpa harus khawatir. Nilai plus lain, negeri jiran ada penerbangan murah ke Eropa. Mata uangnya yang stabil membuat wisatawan tak perlu khawatir bokek selama perjalanan.

Bagaimana dengan Indonesia?

Seperti yang tertera di Lonely Planet, Indonesia dikenal sebagai daerah kaya, tak hanya kaya destinasi wisata, juga kaya budaya.

Dilalui garis katulistiwa 5.000 kilometer dan memililki 17.000 pulau, yang dua pertiga tidak berpenghuni. Sungguh kaya yang bisa eksplorasi.

Di Sulawesi, misalnya, ada Tana Toraja yang punya tradisi pemakaman unik. Kemudian ada Danau Toba di Sumatera yang dulunya merupakan bekas gunung api purba, ada Lembah Baliem di Papua, banyak resort dan restoran berkualitas di Bali, atau menyisir Pulau Kalimantan nan eksotis.

Kota di Indonesia digambarkan sedang tumbuh, lengkap dengan kepadatan penduduk dan kebisingan. Namun, jangan banyak wilayah di nusantara yang belum tereksplorasi.

Atau, para wisatawan bisa menyusuri persawahan dan keraton-keraton tua di Pulau Jawa, pantai-pantai sepim maupun berwisata safari di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Mau yang beda? Wisatawan bisa menjadi guru Bahasa Inggris dadakan di sekolah-sekolah dasar dan tempat kursus, berinteraksi dengan penduduk lokal di bemo atau angkutan kota, atau berbincang dengan tukang becak.

Namun, wajah pariwisata Indonesia tak semuanya Indah. Uraian tentang Indonesia di Lonely Planet juga mencantumkan peringatan.

Yang pertama adalah soal terorisme. "Peringatan level tinggi dikeluarkan beberapa pemerintahan negara barat. Wisatawan dianjurkan mengecek perwakilan pemerintahan dan memonitor situasi di Indonesia sebelum merencanakan perjalanan."

Selain itu, juga soal bencana. "Gempa bumi terakhir yang terjadi di barat Indonesia telah merusak daerah Padang dan sekitarnya. Wisatawan dianjurkan mengecek berita. Wisatawan juga harus mengecek kondisi terakhir di Jakarta, dimana kasus pemboman terakhir menaikan tingkat ancaman."

Dirjen Dikti Tinjau Pelaksanaan UTBK 2024 di UI, Peserta Masuk Diperiksa Metal Detector
Presiden Jokowi menerima CEO Microsoft Satya Nadella di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2024.

Profil Satya Nadella, Bos Microsoft yang Sudah Sering Ketemu Jokowi

Satya Nadella ini pernah mengunjungi Indonesia pada akhir Mei 2016. Dimana pada saat itu dirinya menghadiri acara Microsoft Developer Festival di bilangan Jakarta Selatan

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024