KPK Cecar Bamsoet soal Duit E-KTP ke Golkar Jateng

Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo mengaku dicecar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai aliran uang senilai Rp50 juta kepada DPD Partai Golkar Jawa Tengah. Uang tersebut diduga KPK berasal dari proyek pengadaan e-KTP.

Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol di Luar KIM Demi Indonesia Emas

Namun, pria yang karib disapa Bamsoet itu menegaskan tak mengetahui mengenai adanya aliran uang Rp50 juta pada Mei 2012 lalu itu. Menurut dia, saat uang diserahkan dirinya duduk di Komisi III dan tidak berurusan dengan e-KTP.

"Saya sampaikan bahwa saya selaku anggota DPR RI, itu tahun 2012. Saya sampaikan tak mengetahui sama sekali mengenai transfer Rp50 juta itu dan dari mana, dari siapa, motifnya apa," kata Bamsoet di kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Juni 2018.

Ketua MPR: Putusan MK Menjadi Akhir dari Berbagai Upaya Hukum Konstitusional

Bamsoet mengungkapkan dirinya sempat ditunjukkan bukti transfer Rp50 juta kepada DPD Golkar Jateng. Meski demikian, ia tegaskan tetap tak mengetahui asal-usul transfer uang yang diduga terkait proyek e-KTP itu.

"Tadi ditunjukkan ada bukti transfer ke Jateng dan saya sampaikan saya tidak tahu sama sekali," ujarnya.

Sahroni Ungkap Perbincangan Surya Paloh dengan Jokowi saat Hadiri Pernikahan Anak Bamsoet

Menurut dia, uang Rp50 juta yang diterima DPD Golkar Jateng itu sudah dikembalikan kepada KPK pada Desember 2017. Bamsoet menyebut pemeriksaan dirinya sebagai saksi dalam kasus e-KTP ini hanya seputar aliran uang tersebut.

"Kemudian dikembalikan, menurut tadi disampaikan, itu Desember 2017 (dikembalikan). Saya tak tahu sama sekali. Itu pertanyaan sudah setop di situ," kata Bamsoet.

Bamsoet sendiri hari ini diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi dan pengusaha Made Oka.

Terkait kedua tersangka itu, Bamsoet mengaku hanya mengenal Irvanto, yang merupakan pengurus Golkar.

"Saya tidak kenal sama sekali dengan Made Oka. Saya hanya tahu Irvanto karena itu keponakan Pak Novanto dan dia pengurus Partai Golkar. Hanya itu saja. Pertanyaan selesai," lanjut Bamsoet.

Kedatangan Bamsoet pada hari ini terkait penjadwalan ulang atas panggilan KPK. Menurut dia, kedatangannya dari inisiatifnya karena tak ada agenda penting pada hari ini.

Sementara, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pihaknya meminta klarifikasi Bamsoet terkait informasi yang didapat penyidik dari pengurus DPD Golkar Jateng terkait adanya aliran uang.

"Pada saksi diklarifikasi informasi yang didapat penyidik terkait keterangan saksi-saksi pengurus DPD Partai Golkar Jateng yang diperiksa sebelumnya," kata Febri. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya