Cerita Pemudik Salat Ied di Masjid Tengah Tol Semarang

Masjid Baitul Mustghfirin yang ikut dipadati pemudik melintas
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Tol fungsional Semarang-Batang Jumat pagi, 15 Juni 2018 nampak lengang. Lalu lalang warga begitu terasa saat ibadah salat Idul Fitri hendak digelar di sebuah masjid yang cukup besar. Masjid itu menjadi satu-satunya bangunan yang tersisa di ruas Tol Semarang. 

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

Namanya Masjid Baitul Mustghfirin, berada di sisi tengah jalur tol tepat di KM 444 Kelurahan Tambakaji, Ngaliyan. Tak hanya warga kampung sekitar, masjid dua lantai itu juga diminati oleh para pemudik yang tengah melintas. Jumlahnya pun cukup banyak. Mereka memadati halaman masjid dengan alas tikar yang telah disiapkan. 

Jelang salat Ied ditunaikan, warga dan petugas PT Waskita nampak kompak menyiapkan parkir pemudik. Ada yang bertugas mengatur lalu lintas, ada juga yang mengantarkan satu persatu pemudik memasuki barisan atau saf salat. Jamaah salat Ied meluber hingga kiri kanan serta halaman masjid.

4 Potret Adem Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri setelah Mualaf

Satu di antara pemudik yang salat Id di masjid tengah tol adalah Yuni. Bersama keluarganya, pemudik yang tengah perjalanan ke Malang itu memilih menjalankan salat Ied di masjid Baitul Mustaghfiin. Tak sengaja kata dia
karena kebetulan masjid tersebut paling mudah dijumpai sebab berada persis di tengah tol. 

"Kebetulan beberapa jam sebelum salat Id tiba di sini. Ada masjid di tengah tol. Lalu salat di sini, " ujar dia. 

Alasan Untung Cahyono Ungkit Pemilu Curang di Khutbah Id: Jamaah Pulang Mungkin Kebelet Pipis

Yuni bersama keluarganya berangkat dari Jakarta sehari sebelum Idul Fitri. Alasannya, liburan kerjanya memang sangat mepet. "Baru bisa pulang tadi malam," katanya.

Di masjid itu, ia dan keluarga menjalankan ibadah. Usai salat, dia baru menyadari bahwa letak bangunan tersebut menjadi unik lantaran belum dibongkar meski di tengah jalan tol. 

Takmir Masjid Mustagfirin, Djazuli mengatakan, pihak pengurus masjid dan warga sekitar memang membuka diri bagi jemaah salat Ied yang merupakan pemudik. Bahkan pihak pengelola tol yakni PT Waskita membuka pos lalu lintas khusus untuk menjaga kelancaran lalu lintas. 

"Kami sudah siapkan tempat bagi warga maupun pemudik yang akan salat Ied, " katanya.

Selama tol fungsional dibuka, pemudik ramai datang pada waktu subuh. Para pemudik yang telah beribadah salat juga biasanya memanfaatkan waktu untuk berfoto-foto dari lantai dua masjid. Mereka biasanya mengambil spot menarik tol fungsional dari ketinggian.

"Pemudik banyak yang bilang masjidnya jadi unik karena di tengah tol, " imbuh Djazuli.

Masjid Baitul Mustagfirin baru akan dibongkar setelah masjid pengganti bisa ditempati. Saat ini bangunan baru di tengah kampung Tambakaji itu sudah selesai 80 persen. Sebelum terimbas jalan tol, masjid ini tergolong masjid berusia cukup tua. Dari awalnya hanya musala kecil pada tahun 1965, masjid itu kemudian direnovasi total dengan dua lantai pada 2006 silam.  

"Jadi sebelum masjid baru jadi, warga tetap beribadah di sin," ucapnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya