- VIVA.co.id/ Dwi Royanto.
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berterus terang bahwa musibah Kapal Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, menjadi pekerjaan khusus bagi kementeriannya.
Kecelakaan kapal dengan banyak jumlah korban hilang itu, katanya, menjadi pengingat bagi pemerintah untuk membenahi sistem transportasi di kawasan setempat menuju pulau Samosir.
"Kita turut prihatin atas kejadian tersebut. Dengan adanya hal ini membuat PR (pekerjaan rumah) bagi kita untuk berbenah. Nantinya akan ada penambahan kapal ferry sebanyak dua dengan kerja sama pada pihak swasta untuk membenahi ini," katanya saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Selasa, 19 Juni 2019.
Hal itu dilakukan untuk mengatasi jumlah kapasitas yang kerap melebihi batas sehingga membahayakan para wisatawan. Ia pun melarang perjalanan kapal yang melebihi kapasitas.
"Wisatawan untuk ke pulau Samosir ini kian hari kianlah meningkat. Tentunya harus dipadankan dengan transportasi yang memadai. Jangan ketika sudah pas, malah ditambah kapasitasnya yang tidak sesuai demi mengangkut banyaknya wisatawan," ujarnya.
Mengenai tingkat keamanan, Budi juga mengimbau agar perusahaan pengelola dapat melakukan ramp check disertai dengan fasilitas pelengkap standar seperti pelampung.