Tito Sebut NKRI Berpotensi Pecah dari Internal

Kepala Kepolisian Jenderal Polisi Tito Karnavian (kiri).
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap potensi kerawanan pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari internal atau dalam negeri. Menurutnya, kesejahteraan rakyat menjadi ancaman sendiri runtuhnya negara ini.

Kendali Udara Diambil Alih Dari Singapura, KSP: Integritas NKRI

"Dalam konteks ini saya melihat potensi kerawanan pecahnya Indonesia dari dalam ketika kita tidak mampu mengecilkan kelas bawah dan membesarkan kelas menengah," kata Tito dalam sambutannya di acara Silahturahni Nasional dengan Da'I Bhabinkamtibnas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa 17 Juli 2018.

Potret Indonesia dewasa ini, kata Tito, masih dalam berbentuk piramida. Hal itu dimaksudkan Tito, bahwa fenomena sosial masyarakat saat ini masih didominasi oleh kelas bawah.

Golkar Sebut Arteria Dahlan Bukan Nasionalis Sejati

Kelas bawah itu, dikatakan Tito, merupakan elemen yang kurang mendapatkan pendidikan dan kemampuan yang kurang memumpuni untuk bersaing di era modernisasi dewasa ini.

Sebab itu, menurut Tito, dengan adanya fakta tersebut, kondisi di Indonesia saat ini masih banyak pengangguran. Bahkan, ada yang masih merasakan kelaparan di daerah-daerah pelosok Indonesia.

122 Napi Terorisme Berikrar Setia pada NKRI Sepanjang 2021

"Kita masih bisa lihat saudara-saudara kita di desa. Negara yang masih punya segala macem tapi lihat mereka makan pun sulit, pengangguran banyak," kata Tito.

Disisi lain, Tito menyatakan, saat ini demografi Indonesia didominasi oleh para generasi muda. Dia menyebut itu adalah salah satu bonus kependudukan.

Namun, menurutnya, bonus demografi tersebut menjadi malapetaka tersendiri apabila para kawula muda tidak mampu bersaing dengan generasi bangsa lainnya di zaman modernisasi saat ini.

"Tapi kalau mereka tak bekerja justru jadi masalah oleh karena itu ini problem yang besar dihadapi kita.  Bagaimana kita bisa angkat low class menjadi middle class," ujar Tito.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya