41 Anggota DPRD Diciduk KPK, Kota Malang Diklaim Sudah Darurat Korupsi

Demonstran terlibat aksi saling dorong dan baku hantam dengan polisi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, diwarnai kericuhan. Demonstran terlibat aksi saling dorong dan baku hantam dengan petugas saat memaksa memasuki gedung DPRD Kota Malang.

Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Perang Ditangkap di Seluruh Rusia

Unjuk rasa dilakukan oleh berbagai organisasi mahasiswa, mulai dari PMII, PMKRI, IMM, GMNI, Hikmahbuhi, dan GMKI. Massa menyatakan 'Kota Malang Darurat Korupsi' karena 90 persen anggota dewan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketua Cabang PMII Kota Malang Ragil Setyo Cahyono mengatakan, kasus korupsi di DPRD Kota Malang telah menodai  kepercayaan masyarakat. Menurut dia, anggota DPRD Kota Malang telah menunjukkan persekongkolan jahat secara vulgar kepada publik.

Kejagung Tahan Rennier Tersangka Kasus Korupsi Asabri

"Penggantian antarwaktu (PAW) harus dipercepat, jika sudah dipercepat jangan diulangi tindakan korupsi. Parpol bersalah karena kadernya menjadi koruptor. Perisitiwa ini membuat warga Malang benar-benar malu," kata Ragil.

Hasil kajian dari para demonstran, lanjut Ragil, seluruh anggota DPRD Kota Malang seharusnya menjadi tersangka korupsi APBD-Perubahan Kota Malang tahun anggaran 2015. Hanya dua anggota PAW, yakni Nirma Cris Nindya dan Abdurochman yang dinyatakan bersih dari kasus ini.

Keponakan Surya Paloh Mengaku Beli Mobil dari Tersangka Korupsi

"Dalam pembahasan APBD-P 2015 semua anggota dewan saat ini kecuali dua anggota PAW jelas terlibat. Analisis kami, seharusnya anggota dewan periode ini terciduk semua, ada tiga dari anggota tersisa yang kami duga turut terlibat dalam kasus ini," ujar Ragil.

Usut Tuntas

Dia mendukung KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi di Malang. Mahasiswa pun mengancam akan menduduki Gedung DPRD Kota Malang jika seluruh anggota dewan terbukti terlibat dalam kasus suap APBD-P Kota Malang tahun 2015.

"Bayangkan jika terciduk semua, gedung DPRD akan kosong hanya menyisakan dua anggota PAW. Ini Kota Malang yang benar-benar malang. Kami merasa kecewa dan mahasiswa ini kalau perlu kami bisa duduki bareng rapat paripurna ini, kami yang memimpin anggota dewan," ujar Ragil.

Situasi tambah panas saat perwakilan demonstran yang bertemu dengan pimpinan DPRD tidak kunjung keluar gedung. Massa memaksa masuk, namun dihalau polisi. Bentrokan sempat terjadi sampai pimpinan DPRD Kota Malang Abdurochman menemui para demonstran.

"Saya sampaikan permintaan maaf kepada mahasiswa dan masyarakat. Aspirasi mahasiswa akan kami tampung, dan doakan proses PAW berjalan cepat agar roda pemerintahan di DPRD Kota Malang kembali berjalan seperti biasa," kata Abdurochman. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya