250 Ribu Ruang Kelas Rusak, Pendidikan di Indonesia Terancam

Ruang kelas di SDN 16 Nanga Ubat, Putussibau Utara, Kalimantan Barat.
Sumber :
  • Viva.co.id/Endah Lismartini

VIVA – Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, mengatakan, 250 ribu ruang sekolah di Indonesia dalam status sekolah darurat. Menurutnya, hal itu sangat memprihantikan karena dapat mengganggu proses belajar di sekolah, dan berpotensi menurunkan kualitas belajar para siswa.

Mengembangkan Potensi Guru Melalui Platform Merdeka Mengajar

"Fasilitas belajar yang luar biasa akan mampu memberikan kualitas belajar yang baik. Orang boleh berpendapat tempat dan sekolah tidak terlalu penting, tapi saya percaya pada teori sistem. Di Indonesia ada kondisi sekolah darurat, ada 250 ribu ruang kelas yang rusak berat atau rusak total," ucap Hamid Muhammad di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 28 September 2018. 

Selain sekolah yang rusak, Hamid mengatakan, masih ada sekolah-sekolah yang proses belajarnya belum menggunakan buku pelajaran. Padahal, pemerintah pusat sudah mengalokasikan 20 persen dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk buku.

Pendidikan Inklusif: Menakar Pembaharuan Sistem Pendidikan di Indonesia

Selain itu, Hamid berharap agar kepala daerah bersikap lebih tegas untuk mengatur dan lebih memperhatikan sekolah-sekolah yang masih butuh perhatian pemerintah. 

"Lalu, apa yang bisa diharapkan untuk peningkatan mutu, tapi masih banyak yang tidak layak. Masih ada sekolah bukunya tidak ada, walaupun kami sudah mengalokasikan 20 persen dana BOS untuk buku," ujarnya. 

Merdeka Belajar dan Keterbaikan Masa Depan Bangsa

"Maka dari itu saya memohon kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan mereka, terutama yang di desa dan perbatasan," Hamid menegaskan.

Sumber : Pixabay.com

Meneropong Kebijakan Kurikulum Merdeka

Pendidikan yang dilakukan di desain betul agar menjadi ruang yang menjadikan para peserta didik memiliki kemampuan yang jauh lebih baikl

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024