Warga Tak Khawatir Gunung Soputan Empat Kali Erupsi

Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Sumber :
  • Agustinus Hari/VIVA.co.id

VIVA – Erupsi Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, kian menjadi-jadi. Tercatat hingga siang ini telah terjadi empat kali erupsi.

Dipergoki Istri Selingkuh, Anggota DPRD Minut Bantah Mesum di Dalam Mobil

Erupsi keempat ini dengan ketinggian semburan debu vulkanik mencapai 5.000 meter, Rabu 3 Oktober 2018, sekitar pukul 11.52 Wita. Meski begitu, warga yang tinggal di Desa Silian Raya, desa di kaki Gunung Soputan tak merasa khawatir. 

“Kami masih beraktivitas seperti biasa. Kami tahu sudah empat kali erupsi Gunung Soputan,” ujar Ruland Sandag, salah satu warga di Desa Silian Raya, Rabu, 3 Oktober 2018. 

Terduga Pelaku Pemerkosaan Anak Ditemukan Tewas di Toilet Polres Minahasa Utara

Ia menceritakan, awalnya awan putih tampak membubung tinggi lalu jatuh mengarah ke arah Amurang, Minahasa Selatan. “Memang sempat terkejut dengan adanya awan putih di langit yang sangat tinggi ke arah Amurang," katanya.

Hanya saja, kondisi ini tak membuat khawatir warga sekitar Gunung api tersebut. Sebab, hal tersebut sudah biasa terjadi. 

Istri Rafael Alun Punya 2 Perusahaan Perumahan di Minahasa Utara, Luasnya 6,5 Hektare

“Saat kejadian warga sedang berada di kebun. Hal seperti ini sudah biasa," ujar Ruland.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api Soputan, Asep Saifulah, menjelaskan, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 600 meter di atas puncak kawah. 

Menurutnya, Gunung Soputan saat ini masih pada level III atau siaga. Dan masyarakat diminta agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung. Apalagi wilayah arah barat-barat daya sejauh 6,5 km yang merupakan daerah bukaan kawah. 

"Takutnya ada ancaman leleran lava dan awan panas guguran,” ujarnya. 

Selain itu, kata dia, warga harus mewaspadai terjadinya ancaman aliran lahar, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang, dan Londola Kelewahu.

“Jika terjadi hujan abu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi terhadap gangguan saluran pernapasan,” kata Asep.

Sebelumnya, Gunung Soputan erupsi pertama pukul 08.47 Wita dengan semburan debu vulkanik dengan tinggi 2.500 meter. Kemudian semburan kedua setinggi 2.000 meter pada pukul 11.12 Wita. 

Erupsi ketiga pukul 11:52 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 5.000 meter di atas puncak (± 6.809 m di atas permukaan laut).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya