Isu Intelijen di Kasus Habib Rizieq, Wiranto: Ah Jangan Katanya

Menko Polhukam Wiranto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri.

VIVA - Kasus pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi, tengah menjadi sorotan luas. Imam Besar FPI itu diduga Kepolisian Saudi, telah memasang bendera kelompok separatis.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto enggan mencampuri kasus itu. Menurutnya, itu adalah urusan dari penegak hukum di Arab Saudi.

"Itu urusan Arab saudi. Saya enggak akan mengurusi negara lain," kata Wiranto di kantornya di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat 9 November 2018.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mantan Panglima ABRI ini menegaskan, Pemerintah Indonesia menyerahkan kasus itu kepada Pemerintah Saudi. "Bagaimana proses di Arab Saudi sana, serahkan Arab Saudi," ujarnya.

Mengenai adanya tudingan pihak intelijen Indonesia terlibat dalam kasus itu di sana, Wiranto juga enggan mengomentarinya. Dia mengaku tidak ingin berandai-andai.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Ah jangan katanya. Saya enggak bahas katanya," kata Wiranto.

Sebelumnya, tokoh FPI, Novel Bamukmin, menengarai kerja rekayasa intelijen dalam peristiwa penempelan bendera berlafaz kalimat tauhid di rumah Habib Rizieq Shihab di Mekah, Arab Saudi. Novel mencurigai itu berdasarkan beberapa alasan.

"Ini ada intelijen hitam untuk membungkam Habib Rizieq, karena Habib Rizieq masih bisa memberikan instruksi, meski di Arab Saudi. Agar Habib Rizieq tidak bisa memberikan instruksi kepada umat," kata Novel dalam perbincangan dengan tvOne dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi pada Jumat 9 November 2018. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya