KPK OTT Hakim dan Panitera PN Jaksel, Istana: Memprihatinkan

Sekretaris Kabinet Pramono Anung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA – Hakim dan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terjerat operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengapresiasi langkah KPK dan juga mengakui korupsi masih merajalela di Indonesia.

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

"Apa yang dilakukan oleh KPK tentunya kita memberikan apresiasi. Karena bagaimanapun korupsi menjadi persoalan yang sekarang ini menggerogoti bagi kita semua," kata Pramono di Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 28 November 2018.

Karena itu, dia menilai korupsi yang dilakukan oleh penegak hukum adalah hal yang disayangkan. Untuk itu, harus menjadi perhatian serius oleh lembaga penegak hukum lainnya.

Seskab Pramono Anung Tak Dampingi Jokowi ke Dubai, Istana: Gantian, Mereka Bergiliran

"Sehingga penegak hukum dalam persoalan (penindakan) kepada penegak hukum lain itu menjadi hal yang perlu dilakukan. Dan kepada semuanya," ujar Pramono Anung.

Pramono mengingatkan semua pihak harus memberikan dukungan terhadap langkah KPK tersebut. Meskipun menurutnya, temuan adanya korupsi penegak hukum itu memprihatinkan.

Terpopuler: Ungkapan Satire Adian tentang Gibran, Puan soal Megawati Empaskan Tangan Jokowi

"Kami melihat apa yang dilakukan oleh KPK terhadap penegak hukum di Jakarta Selatan semalam merupakan hal yang memprihatinkan kita semua. Sekaligus kita juga harus memberikan support kepada KPK," kata Pramono.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, OTT terhadap enam orang itu terkait penanganan perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, Agus belum mau merinci nama-nama pihak yang ikut terciduk dalam OTT kali ini.

"Terkait dengan penanganan perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya