Trauma akibat Gempa, Siswa di Solok Selatan Meliburkan Diri

Aktifitas di SDN 05 Sungai Sungkai pasca gempa Solok Selatan
Sumber :

VIVA – Gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter yang menghantam Kabupaten Solok Selatan, Kamis pagi 28 Februari 2019 pukul 06.27 WIB, menyisakan trauma bagi masyarakat setempat, terutama para siswa.

Gempa M 5,4 Guncang Kepulauan Seribu, Tak Berpotensi Tsunami

Banyak dari para siswa memutuskan untuk meliburkan diri, meski Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan tidak menetapkan libur bagi para peserta didik.

Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Sungkai, Kecamatan Sangir Balai Janggo salah satunya. Pasca gempa kemarin, kehadiran siswa di sekolah ini hanya mencapai 10 persen. Kondisi serupa juga terjadi di beberapa sekolah lainnya.

Gempa Bumi Lombok, Satu Korban Tertimpa Bangunan

"Hari ini hanya 10 persen. Banyak wali murid yang nelpon, kami bilang dari dinas tidak ada yang menetapkan libur. Tapi mereka masih merasa trauma atau anak takut untuk sekolah. Kalau kami sebagai pegawai dan guru itu tetap hadir," kata Hermansyah, salah satu guru seorang SDN 05, Jumat 1 Maret 2019.

Hermansyah mengatakan, 10 persen kehadiran itu dari total jumlah seluruh murid sebanyak 191 siswa. Walau demikian, Hermansyah memastikan jika proses belajar mengajar tetap dilaksanakan bagi murid yang hadir.

Penampakan Rumah di Lombok Utara yang Roboh Akibat Gempa Bumi

"Proses belajar mengajar bagi murid yang tetap hadir akan tetap dilakukan. Namun, difokuskan untuk membangkitkan trauma bagi para murid-murid. Saat gempa terjadi memang banyak siswa yang mengalami trauma dan memilih pulang. Apalagi akibat gempa, kondisi bangunan sekolah juga terdampak seperti beberapa lokal mengalami retak-retak," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menetapkan masa tanggap darurat gempa bumi selama 14 hari. Ditetapkannya masa tanggap darurat ini, mengingat dampak kerusakan yang timbul cukup besar.

"Masa tanggap darurat selama 14 hari. Banyak rumah warga yang rusak. Pemerintah, harus bisa menjamin penampungan yang layak, serta ketersediaan logistik," kata Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman.

Selama masa tanggap darurat ini, Abdul Rahman memastikan, selain melakukan penanganan terhadap para korban, juga akan tetap melakukan pendataan. Tim yang ada saat ini, kata Abdul, nantinya akan dibagi untuk menjangkau kantong-kantong konsentrasi tempat tinggal masyarakat. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya