Asal-usul Anarko Sang Penganjur Sabotase-Boikot dalam Rusuh Hari Buruh

- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Menurut Tito, kelompok itu bukanlah komunitas lokal Indonesia melainkan gerakan internasional, terutama di Eropa, dengan basis utama di Perancis. "Di Indonesia baru berkembang beberapa tahun ini. Kita lihat mereka tahun lalu ada di Yogya, ada di Bandung, sekarang ada di Surabaya, ada di Jakarta." Ciri khas, katanya, mereka cukup jelas, seperti "... melakukan kekerasan aksi vandalisme dengan coret-coret simbol 'A', ada yang merusak pagar, jalan."
Grafiti-grafiti huruf A dalam lingkaran serupa itu sesungguhnya cukup familiar bagi masyarakat Indonesia. Tetapi, sampai peristiwa bentrokan di Bandung lalu Tito Karnavian menyebut lugas identitas mereka, eksistensi kelompok penganut Anarko-Sindikalisme nyaris tak teramati oleh publik, setidaknya media massa. Sebenarnya, apa atau siapa mereka?
Anarkisme
Anarko-Sindikalisme sebetulnya bukanlah paham atau ideologi baru. Ia merupakan bagian dari cabang atau aliran pemikiran sosialisme yang mekar di Eropa bersamaan dengan Marxisme pra-Revolusi Bolshevik atau Revolusi Oktober di Rusia pada 1917.
Franz Magnis Suseno mengulasnya secara ringkas tentang anarko-sindikalisme dalam bukunya, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Mulanya, katanya, paham itu berkembang terpisah, anarkisme dan sindikalisme, dalam komunikasi, dan sering dalam konfrontasi, dengan Marxisme, serta menjadi saingannya dalam merebut hati kaum buruh.