Balita di Medan Diduga Terserang Penyakit Flu Singapura

Ilustrasi bayi menangis.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Sejumlah balita di beberapa kecamatan di Kota Medan, diduga mengalami sakit flu Singapura. Namun, Pemerintah Kota Medan belum menerima laporan penyakit menyerang bagian kaki, tangan, dan mulut atau KTM.

5 Common Cat Diseases, Everything You Need to Know

Penyakit tersebut dialami oleh balita berusia lima tahun di Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Firman (38), orangtua balita itu menjelaskan, anaknya sudah mengidap sakit flu Singapura sejak berusia tiga tahun.

"Sudah dibawa berobat ke dokter praktik di rumah sakit, katanya terkena flu Singapura. Saat ini, dirawat di rumah saja, karena kondisinya sudah mulai membaik," kata Firman kepada wartawan di Medan, Rabu 10 Juli 2019.

61 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Surabaya, Kenali Gejala-gejalanya

Dengan kondisi sudah membaik, Firman merawat anaknya di rumah mereka dan tidak sampai rawat inap di rumah sakit. Hal yang sama, disampaikan Fina (35), warga Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor. Ia menyebutkan anaknya paling kecil, sepekan lalu terserang flu Singapura itu.

"Anak saya tiga, semuanya terkena demam. Namun, setelah diperiksa ke dokter ternyata yang dua demam biasa. Sedangkan seorang lagi terkena flu Singapura, dan saat ini sudah membaik," tutur Fina.

Latar Belakang Sejarah Flu Singapura dan Cara Pencegahannya

Sementara itu, Anita (30), warga Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor, mengungkapkan dua anaknya mengalami penyakit flu Singapura, setelah tertular dari anak tetangga sebelah rumahnya.

"Anak saya dua, umurnya 3,5 tahun dan dua tahun. Mereka tertular dari anak tetangga di dekat rumah sewaktu bermain bersama," kata Anita.

Diutarakan dia, ketika terserang penyakit tersebut kedua anaknya mengalami panas yang cukup tinggi. Selain itu, telapak tangan dan kaki terdapat bintik merah semacam cacar air dalam jumlah banyak.

"Panas badan anak saya sampai 39 derajat celcius yang paling besar, kalau yang kecil panasnya 38 derajat celcius. Di telapak tangan dan kaki banyak bintik merah kayak cacar air. Selain itu, ada juga di mulut tetapi tidak banyak," katanya.

Lantaran suhu panas badan kedua anaknya tinggi selama tiga hari, Anita mengatakan, membawa buah hatinya ke klinik bidan dekat rumah. Setelah itu, kondisi anaknya mulai membaik.

"Pas dibawa ke klinik, dibilangnya kena cacar air. Tetapi, setelah saya cari tahu dari kawan yang anaknya kena penyakit yang sama ternyata flu Singapura. Itulah setelah berobat ke klinik, dua hari kemudian mulai baikan hingga sekarang," tuturnya.

Pemkot Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan mengaku belum menerima laporan penyakit flu Singapura. Namun begitu, mereka akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

"Belum ada laporan ke kita, jadi saya belum tahu. Kalau ada laporan dari rumah sakit, biasanya ditembuskan ke dinas lalu kita telusuri. Kalau ada apa-apa kami biasanya tanggapi, tapi ini belum ada pengaduan, belum ada laporan," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Medan, dr Mutia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya