Logo timesindonesia

Tanah Ambles, Rumah Warga di Tepian Bengawan Solo Rusak

Warga gotong royong membongkar rumahnya yang terdampak sliding di bibir Sungai Bengawan Solo. (Foto warga Dusun Gendong, Desa Laren for TIMES Indonesia)
Warga gotong royong membongkar rumahnya yang terdampak sliding di bibir Sungai Bengawan Solo. (Foto warga Dusun Gendong, Desa Laren for TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Atas kondisi ini, Muntholib hanya bisa menghimbau ke ratusan warga yang sampai saat ini masih mendiami rumahnya di lokasi rawan sleding.

“Kita minta untuk tetap waspada,” tuturnya.

Apalagi, sleding yang terjadi di bibir Sungai Bengawan Solo tersebut terus meluas, dari semula 500 menjadi 600 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter. Akibat sliding yang terjadi sejak 14 September laku itu, mengakibatkan 1 bangunan tempat ibadah dan 7 rumah warga rusak.

“Tidak ada rumah warga yang ikut hanyut saat terjadinya longsor, hanya mengalami kerusak saja,” kata Muntholib.

Muntholib menambahkan, untuk rumah yang mengalami kerusakan, terpaksa dibongkar supaya tidak ikut hanyut bersama material tanah saat terjadinya sleding susulan. Dan sisa-sisa bekas bangunan rumah yang dibongkar dimanfaatkan untuk membuat rumah semi permanen.

“Agar tidak hanyut warga berinisiatif membongkar dan mengevakuasi barang-barang rumah tangga ketempat yang lebih aman," ucap Muntholib.

Kini, warga yang terdampak sliding di bibir Sungai Bengawan Solo di wilayah Lamongan ini, tidak bisa berbuat banyak.