Corona: Pemerintah Tak Mau Lockdown, Dianggap Tak Manusiawi

Mahfud MD datang ke Istana Kepresidenan Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan isolasi penuh atau lockdown ‘penguncian wilayah’ pada masa wabah Corona COVID-19 adalah kebijakan yang tidak efektif. Dia mencontohkan seperti di Italia yang tetap berjatuhan banyak korban meskipun sudah dilakukan lockdown.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Sehingga lockdown itu pun di samping juga agak kurang manusiawi, itu juga ternyata tidak efektif di Italia," kata Mahfud dalam konferensi pers lewat video langsung, Senin 23 Maret 2020.

Indonesia kemudian sudah menerapkan pembatasan jarak atau social distancing. Meskipun istilah ini kemudian dikoreksi lagi oleh Mahfud menjadi physical distancing atau pembatasan fisik.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Social distancing itu nampaknya kurang bagus istilahnya. Lalu ada istilah physical distancing, yang lebih dianjurkan lagi untuk menggunakan istilah jarak fisik," ujar Mahfud.

Mahfud meminta agar imbauan physical distancing ini benar-benar dipatuhi oleh masyarakat. Dia meminta warga untuk menghindari interaksi dengan orang lain jika tidak benar-benar penting. Diketahui kerumunan  bisa menyebar makin parahnya infeksi virus Corona COVID-19.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Kalau sangat penting, jaraknya diatur 1 meter dan membersihkan diri, tangan, wajah, baju, dan sebagainya. Itu supaya dilakukan oleh masyarakat atas bimbingan pemerintah, physical distancing," kata Menko Polhukam.

Diketahui hari ini sudah ada 579 kasus Corona COVID-19 di Indonesia. Pasien meninghal 49 orang.

Dia mengakui masih banyak pelanggaran pembatasan yang dilakukan oleh masyarakat. Untuk itu, pemerintah juga mengerahkan aparat TNI/Polri untuk memantau di lapangan.

"Memutuskan agar TNI dan Polri ikut turun tangan secara selektif dibantu oleh satpol PP di daerah-daerah untuk melakukan pembubaran terhadap kerumunan-kerumunan orang yang membahayakan," kata Mahfud.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya