Foto Marsinah Ramaikan Tagar MayDay2020 di Twitter

Hari Buruh 1 May
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Tepat hari ini, Jumat, 1 Mei 2020 diperingati sebagai Hari Buruh atau May Day. Para buruh yang bergabung dalam serikat pekerja biasanya turun ke jalan menggelar aksi besar-besaran. Namun, berbeda dengan saat ini buruh lebih memilih untuk menyuarakan aksinya di media sosial di tengah wabah virus corona atau COVID-19.

May Day, Buruh Tuntut Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja

Sejak pagi hari, sudah mulai terlihat di twitter tagar MayDay2020 menjadi trending topik. Beberapa buruh menyuarakan tentang ketidak adilan yang sering didapatkan oleh para buruh. Mulai dari phk sepihak, jaminan sosial, kesehatan, dan banyak hal lainnya.

Banyak juga pengguna twitter yang mengunggah foto Marsinah sebagai bentuk inspirasi perjuangan para buruh. Marsinah sendiri merupakan seorang aktivis dan buruh pabrik yang bekerja pada PT. Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Peringati Mayday, Buruh di Sumsel Santuni Kawan yang Terkena PHK

Ia diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan di hutan di dusun Jegong, desa Wilangan. Dari hasil autopsi ditemukan tanda-tanda bekas penyiksaan berat di tubuh Marsinah.

Perjuangan Marsinah tidak sia-sia sebab kini banyak buruh yang ikut berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Di twitter pun banyak yang mendoakan Marsinah dan menganggap perjuangannya harus diteruskan.

Hari Buruh di Tengah Pendemi Corona, Ekonomi Meregang Nyawa

"Mari kita berdo'a sejenak untuk pahlawan, saudara kita Marsinah yang memperjuangkan hak buruh, dan pada tanggal 8 Mei 1993 dia di bunuh dengan keji oleh rezim ditembak di bagian alat vitalnya, dan sampai saat ini belum tertangkap pelakunya," tulis pengguna Twitter.

"Selamat hari buruh tumbuh dan mekarlah hal-hal baik," tulis netizen.

"Ia buruh, ia membela yang lemah, ia menjadi korban. Sejarah Marsinah adalah sejarah buruh menggugat keadilan. Selamat hari buruh 1 Mei 2020," tulis warganet.

"Pasti aneh rasanya jika 1 Mei tidak turun ke jalan karena pandemi, tetaplah berserikat melawan sekat karena setiap orang yang bekerja untuk mencari nafkah harus diberi martabat serta rasa hormat. Mau gajimu Rp50 juta atau Rp500 ribu, kamu tetaplah buruh. Selamat Hari Buruh," tulis pengguna twitter lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya