Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya

Jangan Hina TVRI

Helmy Yahya
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Helmy Yahya resmi diangkat menjadi Direktur Utama TVRI untuk periode 2017-2022. Presenter kondang tersebut sedikit demi sedikit membenahi Lembaga Penyiaran Publik yang nyaris karam tersebut. Dengan anggaran yang sangat terbatas, pria ramah ini membuat sejumlah terobosan guna memperbaiki televisi ‘pelat merah’ ini. 

Approval rating Jokowi tembus 77%, Ini Faktor Pemicunya Versi Polling Institute

Kepada VIVAnews, Raja Kuis ini mengaku sempat mundur dari proses seleksi. Pasalnya, sejumlah rumah produksi besutannya sedang naik daun. Sementara, TVRI penuh dengan persoalan. Mulai dari buruknya laporan keuangan, manajemen hingga kualitas produksi dan siaran. Namun, akhirnya ia memilih untuk mengabdi di TVRI. “Call country,” ujarnya saat ditanya mengapa akhirnya mau memimpin TVRI.

Di tangannya, TVRI mampu menunjukkan taji. Laporan keuangan mereka mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) setelah bertahun-tahun mendapat status disclaimer oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Rating TVRI menurut Nielsen juga terus merangkak naik. Dan yang mengejutkan, televisi yang berdiri pada 1962 ini mendapatkan hak siar Liga Inggris

Berupaya Mempersempit Kesenjangan Digital

Demikian petikan wawancara ayah empat anak ini dengan VIVAnews. Wawancara dilakukan di ruang kerjanya di Gedung TVRI, Jakarta Pusat.

Apa yang membuat Anda tertarik mengurus lembaga yang sudah nyaris karam?

PPM Pembelajaran Inggriya Siapkan Pelatihan Baru Berbasis Hard Skill

Mungkin country call akhirnya. Karena dari awal saya tidak pernah mau. Saya pernah mendapatkan tawaran untuk membenahi TVRI itu puluhan tahun yang lalu. 

Kenapa Anda tidak mau?

Karena tahu persoalannya semua. Masa sebuah lembaga kreatif kok pegawainya PNS.

Kenapa Anda akhirnya bersedia ikut seleksi?

Saya diminta. Saya diundang disuruh ngikut oleh seseorang yang tidak usah saya sebutkan namanya. Ada seorang pejabat yang tidak perlu saya sebut namanya ngomong udah kamu bantu, nanti saya bantu. Ya udahlah, akhirnya saya iseng. Sebenarnya waktu itu saya dapat dua tawaran jadi CEO, satu megang ini (baca:TVRI), satu megang perusahaan yang ada hubungannya juga dengan industri kreatif. Saya iseng, saya ikut deh. Saya sebenarnya mau yang satu lagi, yang lebih kecil dari ini dan saya senang di situ  ada unsur hiburan, ada unsur-unsur industri kreatif yang saya paham betul.

Bagaimana proses seleksinya?

Seleksi di TVRI empat bulan. Jadwal saya berantakan semua. Jadwal MC, seminar. Seleksinya berat sekali, psikotes, tes kesehatan, test TOEFL. Ada yang bilang kayak mau cari apa saja. Gaji belum ketahuan. Akhirnya saya mundur. 

Kenapa?

Udah enggak kuat. Udah berat, prosesnya lama banget. Kerjaan saya berantakan. Padahal perusahaan saya lagi bagus-bagusnya di luar sana. Saya mundur. Sampai ada satu orang ngomong, minta saya pegang TVRI. Dia bilang, Mas Helmi, inget enggak, Anda kan udah banyak dapat dari dunia televisi. Televisi yang membuat saya populer. Umur udah 54 saya waktu itu. Eggak ada kepikiran waktunya untuk berbagi? Saya pikir benar juga ini orang. Saya ngomong sama istri  dan anak dan mereka mendukung.

Apa yang akhirnya membuat Anda balik lagi?

Secara ekonomi saya sudah mapan. Saya sudah nyaris ‘enggak kerja’. Perusahaan saya udah jalan. Yang mimpin menantu saya. Saya cuma presentasi, finishing, ikut bantu jualan. Saya kadang masuk kadang enggak. 6 tahun saya begitu. Lama-lama bosan juga. Lama-lama ada juga kerinduan, kadang-kadang kok enggak ada gunanya ya hidup saya. Akhirnya saya lanjut lagi.

Dan Anda terpilih?

Iya. Saya terpilih.  29 November 2017, saya dilantik dan saya kaget.

Kenapa?

Barangkali pelantikan yang demikian banyak dibicarakan orang, disambut orang, semua media yang merupakan saingan TVRI saja dalam tanda kutip itu memuat. Papan ucapan selamat berderet. Pejabat-pejabat Pak Ishadi datang, Pak Brata dari Australia datang, Pak Hendropriyono datang, support. Jadi ada semacam kegairahan bahwa eh ini adalah TV publik. Ada kerinduan buat TV publik itu harus dihidupkan kembali.

Penyerang Manchester United, Rasmus Hojlund

Klasemen MU di Premier League Usai Tumbangkan Newcastle United

Manchester United berhasil meraih kemenangan saat menjamu Newcastle United dalam laga lanjutan Liga Inggris. Bertanding di Old Trafford, Kamis dini hari WIB, 16 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024