Wagub Sumbar Ungkap Pelaku Penyerang Warga Minang di Wamena

Foto ilustrasi personel Brimob saat menjaga keamanan di Papua (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit buka suara terkait meninggalnya pendatang, termasuk warga Minang di Wamena. Hal ini diutarakan, setelah kunjungannya ke Wamena beberapa waktu lalu.

Pendukung Caleg Partai Garuda Serang Kantor DPRD dan KPU Jayawijaya Papua Ditangkap Polisi

Nasrul menjelaskan, yang melakukan perbuatan keji itu kepada warga pendatang Sumatera Barat bukanlah orang Wamena. Namun, ada yang menunggangi dari kelompok luar.

"Jadi, bukan masyarakat di situ yang melakukan penyerangan. Masyarakat sudah bersahabat dengan pendatang, ditunggangi oleh orang luar, yang tahu itu pihak keamanan seperti TNI dan Polri. Mohon maaf, ada kelompok dari gunung," kata Nasrul, saat jumpa pers di Matraman, Jakarta Timur, Selasa 1 Oktober 2019.

Pangdam Cenderawasih: Lima Prajurit TNI Jadi Tersangka Penyerangan Polres Jayawijaya

Nasrul menegaskan, dari pengakuan masyarakat Sumbar di lokasi, justru warga Wamena yang membantu ketika tragedi itu terjadi.

Ia berkesimpulan bahwa orang Wamena tidak bermusuhan dengan pendatang.

Terima Paket Sabu dari Jatim, Ipang Diciduk karena Diduga Mau Edarkan di Wamena

"Pak, kami ditolong oleh penduduk di situ. Jadi, yang di Wamena itu sudah bersahabat. Tidak ada orang Wamena bermusuhan dengan pendatang," ujarnya.

Nasrul juga memaparkan, setelah berdiskusi dengan pemangku kepentingan di Wamena, ia menyebut soal keamanan di sana dijamin TNI dan Polri. Jadi, untuk masyarakat pendatang khususnya orang Minang di sana tidak perlu khawatir.

"Saya harus percaya kepada TNI dan Polri. Saya yakin itu akan terjadi keamanan. Dandim bicara bahwa TNI dan Polri akan menjamin keamanan masyarakat di sana," katanya.

Sebelumnya, Nasrul meng-update informasi terkait tragedi berdarah di Wamena, Papua. Ia menyebut, sejauh ini ada sembilan orang Minang yang meninggal.

Nasrul menjelaskan, satu orang dikuburkan di Wamena dan sisanya akan dibawa ke kampung halaman. Sejauh ini, sudah 130 orang yang dipulangkan menggunakan kapal laut.

"Ada sembilan orang yang meninggal, satu dikuburkan di sana dan delapan dibawa ke Padang. Selain itu, 130 pulang menggunakan kapal laut," kata Nasrul, saat konferensi pers di Matraman, Jakarta Timur, Selasa 1 Oktober 2019. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya