Era Industri 4.0, Mutu Guru dan Sekolah Mesti Digenjot

Ilustrasi guru mengajar di sekolah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

VIVA – Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memperhatikan mutu guru. Selain itu, fasilitas dan pengelolaan guru menjadi faktor pendukung lain.

40 SMA dan SMK di 11 Kota Diberi Edukasi Kewirausahaan, Kini Jadi Jago Bisnis

Hal ini yang menjadi perhatian NICE Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era Industri 4.0. Mereka menggandeng NAMA Foundation dan Wafaa Foundation untuk menginisiasi rangkaian program menggenjot pendidikan guru serta meningkatkan kapasitas sekolah.

Chief Executive Officer (CEO) NICE Indonesia, Dasril Guntara, mengatakan, program ini diharapkan memberikan dampak positif dan komprehensif untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta institusi sekolah. Persoalan pendidikan harus menjadi perhatian di era sekarang yang makin kompetitif.

Soal Kenaikan UKT di PTN, Ini Klarifikasi Kemendikbud

"Kesadaran akan dibutuhkannya kerja sama untuk memecahkan tantangan di sektor pendidikan. Meningkatkan mutu guru dan kapasitas sekolah jadi perhatian penting," kata Dasril, dalam keterangannya, Rabu, 9 Oktober 2019.

Dia menjelaskan, program yang sudah diinisiasi bertajuk NAMA Global Initiative dengan waktu selama September-Oktober 2019. Dalam program ini, ada dua tujuan yaitu pertama meningkatkan kapasitas guru melalui Roadmap of Outstanding Educators (ROOTs).

Stafsus Menag: Era Digital, Guru PAI Harus Adaptif dan Jadi Penjernih

CEO NIce Indonesia, Dasril Guntara

Untuk menggenjot mutu guru dalam program ROOTs, ada beberapa program yang menjadi fokus pembekalan materi. Salah satu tema yang sudah dipraktikkan adalah pembekalan transformasi paradigma pendidik.

Faktor guru dalam pendidikan menjadi penting karena kompetensi sebagian guru saat ini belum memadai. Bahkan, ada tenaga pendidik yang justru menurun kompetensinya. Misalnya, persoalan ini bisa diketahui dalam cara mengajar guru di kelas yang membosankan.

"ROOTs berfokus pada transformasi paradigma pendidik, yang berfokus pada penyampaian materi menuju pendidikan. Kegiatan ini dihadiri 74 perwakilan dari 24 sekolah di Jabodetabek," tutur Dasril.

Kemudian, untuk peningkatan kapasitas sekolah dengan program bernama EduLEAD yang berisi materi pelatihan seperti mencakup Community Leaders Program (CLP). Setiap program yang dipraktikkan ini dipandu dengan pembicara yang sudah tersertifikasi.

"EduLEAD berfokus pada transformasi peran kepemimpinan di institusi pendidikan, yang semula mengutamakan tanggung jawab administratif menuju praktik manajerial yang efektif," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya