Kasus First Travel, Korban: Saya Mohon Presiden, Citra Anda Dirugikan

Korban First Travel tabur bunga di depan Pengadilan Negeri Depok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Korban First Travel, Asro Kamal Rokan mengaku marah dengan putusan pengadilan yang menyatakan harta serta aset First Travel disita dan dilelang untuk kepentingan negara. Apalagi uangnya dicari dengan susah payah.

Datangi Kejari Depok, Korban First Travel Minta Aset Segera Dikembalikan

"Yang lebih sakit, membuat kami marah, keputusan Pengadilan Negeri Depok yang menyatakan harta aset First Travel disita dan dilelang untuk kepentingan negara," kata Asro dalam acara Indonesia Lawyers Club, tvOne, Selasa 19 November 2019.

Ia meyakini, negara sebenarnya tak sepenuhnya ingin mendapatkan uang Rp950 miliar dari keringat jemaah. Menurutnya, putusan Mahkamah Agung itu merendahkan negara.

Pengacara Sebut Ada Aset Bos First Travel yang Raib

"Saya mohon pada Presiden, citra Anda dirugikan dengan ini. Sekarang berkembang isu negara memerlukan uang ini, saya mohon Kepala Negara, Presiden segera ambil sikap soal ini," ujar Asro.

Ia meminta Presiden mengundang Kejaksaan Agung, menteri Keuangan, dan menteri Agama menyelesaikan soal ini. Sebab, bagi korban pilihan hanya memberangkatkan atau mengembalikan uang.

First Travel Salahkan Negara karena Gagal Tunaikan Tuntutan Jemaah

"Yang timbulkan pertanyaan besar saya khawatir menjadi fitnah. Mobil mewah lenyap dari tempat parkir Kejati Depok. Jemaah tahu berita ini, daftar aset mewah yang berpindah tangan, ini pertanyaan besar," tutur Asro.

Ia menegaskan, tak menerima uangnya diambil negara. Sebab negara juga tak dirugikan.

"Negara untung, kami menderita, kami menangis. Ini kami tak temukan jalan. Ini buntu, kami harap masalah ini dapat jalan keluarnya," kata Asro.

Ia mengaku tak paham hukum. Tapi aset First Travel harus dilelang pada negara. Ia berharap negara bisa mengambil kebijakan untuk memberangkatkan atau mengembalikan uang jemaah.

"Saya harap hakim Pengadilan Negeri Depok maupun MA saya harap ada rasa keadilan, saya tak tahu apa mereka berpikir tentang korban," ujar Asro.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya