Korban Banjir Bandang di Solok Selatan Butuh Makanan Bayi dan Selimut

Material lumpur, bebatuan, dan potongan-potongan kayu dampak banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVAnews/Andri Mardiansyah

VIVA – Para korban banjir bandang di Dua Jorong atau kampung yakni Sapan Salak dan Jorong Manggih, Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, membutuhkan makanan siap saji, air bersih, selimut dan perlengkapan bayi. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, hingga kini masih berusaha menembus lokasi banjir bandang. Sejak kemarin lokasi itu masih belum bisa dilewati lantaran akses jalan menuju ke sana tertutup material banjir bandang berupa lumpur, batuan dan banyaknya gelondongan kayu dengan diameter yang cukup besar. 

“Saya sangat membutuhkan bantuan perlengkapan untuk bayi saya. Itu yang penting sekarang. Kalau makan, sudah ada dari Tagana Solok Selatan. Yang penting itu ya, perlengkapan bayi,” kata Nadia, salah satu warga Sapan Salak, Selasa, 26 November 2019.

Nadia berharap, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan atau otoritas terkait yang mewakili tugas kemanusiaan, dapat lebih cepat lagi merespons keluhan dan kebutuhan para korban yang terdampak banjir bandang ini. 

Sebab, selain kondisi rumah rusak berikut dengan peralatan rumah tangga lainnya, masyarakat di Jorong Sapan Salak juga terpaksa tidak bekerja. Sebab, masih mengalami trauma akibat peristiwa banjir bandang itu. Rata-rata, warga di sana menggantungkan hidup di sektor pertanian.

Terpisah, Wakapolres Solok Selatan Komisaris Polisi Ediwarman mengatakan, saat ini, ada sebanyak 300 jiwa lebih yang mengungsi di Gedung Balai Adat Nagari. Selain dipenuhi kebutuhan pakan dan sandang, para korban juga diberikan layanan kesehatan.

Tim medis yang dikerahkan memberikan pengobatan gratis dan trauma healing bagi masyarakat atau korban yang terdampak. "Saat ini kami masih mengusahakan untuk penyaluran bantuan lainnya. Termasuk juga, menembus akses ke lokasi kejadian dan upaya pembersihan rumah warga yang terkena banjir bandang," ujar Ediwarman.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 25 unit rumah warga, sembilan di antaranya rusak berat akibat dihantam banjir bandang yang terjadi di Dua Jorong itu, Minggu malam, 24 November 2019. Ratusan jiwa yang tergabung dalam 130 kepala keluarga, saat ini terpaksa harus meninggalkan kampung mereka dan mengungsi ke Balai Adat Nagari dan rumah kerabat terdekat. 

Terpopuler: Pentingnya Jaga Kesehatan Tiroid, Masalah Pencernaan Pengaruhi Kecerdasan Anak

Diketahui, sejak tiga hari belakangan, Kabupaten Solok Selatan diterjang banjir akibat intensitas curah hujan yang meningkat. Tercatat, ada empat kecamatan yang diterjang banjir yakni, Kecamatan Sangir, Kecamatan Koto Parok Gadang Diateh, Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan merilis, sebanyak 1.103 kepala keluarga dengan total 5.932 jiwa, terdampak banjir. Penyebabnya  tingginya intensitas curah hujan dan luapan beberapa sungai di kabupaten yang terkenal dengan destinasi wisata Seribu Rumah Gadang itu.

Meski Banjir Surut, Korban Terdampak di Kutai Barat Masih Butuh Bantuan


 

Proses Peledakan Batu Besar di aliran sungai di Kawasan Gunung Marapi

Momen Dua Batu Raksasa di Kawasan Gunung Marapi Diledakkan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, mengklaim operasi demolish atau peledakan dua batu raksasa yang berada di wilayah Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

img_title
VIVA.co.id
1 Juni 2024