Operasi Perdana Tol Layang Japek, Jumlah Kendaraan Melintas Meningkat

Tol Layang Jakarta-Cikampek II di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

VIVA – Kementerian Perhubungan menyatakan, jumlah kendaraan yang melewati jalan tol layang Jakarta-Cikampek pada pengoperasian di Minggu pagi, 15 Desember 2019 sudah mengalami peningkatan. Hal itu dipantau oleh Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub pada hari pertama pengoperasian dari siang sampai malam hari.

Progres Pembangunan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 1 Capai 83,85 Persen

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenehub, Budi Setiyadi mengatakan, terjadi peningkatan kendaraan terutama dari arah Cikampek menuju Jakarta. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin tahu bahwa tol layang itu akan sangat membantu.

"Rata-rata kemarin untuk Jalur A dari Jakarta sampai Cikampek itu sekitar 20 kendaraan per menitnya. Kemudian dari Cikampek ke arah Jakarta, puncaknya (mencapai) sekitar 40 kendaraan per menitnya. Jadi saya kira sudah cukup bagus," kata Budi di kantornya, Jakarta, Senin 16 Desember 2019.
 
Meski begitu, Budi menuturkan bahwa pihaknya masih mengharapkan adanya perbaikan dari Jasa Marga. Di antaranya adalah pembenahan water barrier dan concrete barrier yang terkesan mempersempit jalan.

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

"Kemudian, ada marka jalan lama yang belum dihapus sehingga mungkin agak menyulitkan Masyarakat, karena mungkin membingungkan," kata dia.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa bahwa petunjuk jalan atau Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) juga perlu pembenahan. "Saya usulkan dipasang neon box, supaya malam hari kelihatan," katanya.

Viral Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung, Sopir Pontang-Panting Mengejar

Sementara itu, untuk sisi kecepatan, dia mengatakan sudah banyak masyarakat yang patuh atau memenuhi ketentuan di kecepatan maksimal 60-80 km per jam. "Tapi masih ada yang menyalip mobil patroli polisi, dengan kecepatan 80-an, artinya masih ada yang kecepatan lebih," kata dia.  

Dia mengimbau agar masyarakat bisa membatasi kecepatan dengan maksimal 80 km per jam. Jika melebihi kecepatan itu dia memastikan akan cukup berbahaya. "Kalau kecepatan di atas 80 ada lompatan sedikit dan cukup berbahaya. Expansion joint ini akan diperbaiki," kata dia.

Dia berharap masyarakat bisa memaksimalkan penggunaan jalan tol ini di masa libur natal dan tahun baru. Apalagi masih digratiskan sampai tanggal 1 Januari 2020.

"Sampai dengan tanggal 1 mudah-mudahan bisa dimanfaatkan karena memang masih belum berbayar. Nanti berapa bayarnya itu dibahas lebih lanjut oleh Menteri PUPR dan Jasa Marga," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya