Mahfud MD: Jadilah Sarjana Intelektual Bukan Sarjana Tukang

Menko Polhukam Mahfud MD
Sumber :
  • Siaran Pers

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD menyebutkan, dunia perguruan tinggi (PT) sedang menjadi “terdakwa” dari kekacauan tata kelola pemerintahan dan munculnya korupsi di mana-mana. 

Setia Kerja Bareng Raffi Ahmad-Nagita Slavina, Mbak Lala dan Sensen Akhirnya Punya Rumah Mewah

Hal itu dikemukakan Mahfud MD, saat menyampaikan stadium generale pada acara wisuda 750 sarjana dan magister Universitas Islam Kadiri, di Kediri, Jawa Timur, Sabtu, 21 Desember 2019.
 
Menurut Mahfud, gugatan itu dilayangkan pada perguruan tinggi karena umumnya pelaku korupsi adalah sarjana yang merupakan produk dari perguruan tinggi. Pelaku korupsi umumnya sarjana tukang. “Keahliannya bisa diperdagangkan sesuai pesanan," ujar Mahfud seperti dikutip dari keterangan tertulis, hari ini.

Mahfud berharap perguruan tinggi tidak hanya menghasilkan sarjana, tapi juga mencetak intelektual. “Jadilah ulul albab, orang yang cerdas dan mulia akhlak. Ini sebuah tantangan bagi perguruan tinggi,” ujarnya.

Mbak Lala Pengasuh Rafathar Raih Gelar Sarjana, Raffi Ahmad Bangga

Menurut Mahfud, intelektual tidak mesti sarjana dan sarjana tidak otomatis intelektual. Mahfud mencontohkan, Buya Hamka, Natsir, KH Wahid Hasyim, itu bukan sarjana tapi intelektual yang patut diteladani.

“Apa artinya kalau sarjana hanya jadi tukang. Jadilah sarjana intelektual yang beriman, dan bertanggung jawab untuk berbuat baik,” kata Mahfud yang juga seorang dosen di Universitas IsIam Indonesia Yogyakarta itu.

Polri Buka Rekrutmen SIPSS untuk Lulusan D4, S1, S2

Perguruan tinggi seyogianya memiliki kesadaran kolektif mencetak intelektual, yang tidak hanya mencerdaskan otak, tapi juga watak. Mahfud merujuk contoh almarhum Presiden ketiga RI BJ Habibie, yang dinilainya sebagai sosok berilmu dan bertakwa.

Mahfud mengingatkan, pendidikan dan pengajaran sebagaimana termaktub dalam konstitusi telah memiliki pohon dan akar yakni Pancasila. Ibaratnya pohon itu memiliki ranting ilmu pengetahuan, yang semuanya bermuara pada akar Pancasila.
 
Ia berharap lulusan Universitas Islam Kediri yang juga pernah dipimpinnya itu, mampu melahirkan lulusan-lulusan yang tidak hanya berakhlak, tapi juga memiliki sikap inklusif, menerima perbedaan-perbedaan. “Tegakkanlah keadilan tidak hanya di antara kelompok sendiri tapi juga berlaku adil pada siapa pun,” ujar Mahfud.

Seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS)

3 Penyandang Disabilitas Lolos untuk Mengikuti Seleksi Sekolah Polisi

Tiga penyandang Disabilitas lolos untuk mengikuti seleksi tingkat pusat SIPSS TA 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 Februari 2024