Wapres Ma'ruf Amin Dorong Santri Aktif Bangun Kewirausahaan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, mengingatkan peran santri dan pesantren untuk aktif membangun kewirausahaan. Ma'ruf ingin santri bisa memberikan kontribusi penting untuk membantu menekan angka kemiskinan.

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Timnas Indonesia U-23 Raih Tiket Olimpiade Paris

Dia mengatakan santri juga harus bisa mendukung program pemerintah yang memprioritaskan mendongkrak kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini disampaikan Ma'ruf dalam Rakernas Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Kamis, 24 Januari 2020.

“Saya harapkan santri bisa menciptakan kemandirian umat. Pesantren itu sendiri agar memajukan kemandirian ekonomi, sosial, dan memacu perkembangan skill teknologi dan skill pemasaran melalui pendekatan kratif, inovatif, dan strategis,” kata Ma'ruf, dalam keterangannya.

Wapres Ma'ruf Serukan Umat Islam Bangkitkan Ekonomi Syariah

Ma'ruf menyebut di era revolusi industri 4.0, memang kemampuan pelajar dan santri perlu ditingkatkan. Dia tak menampik revolusi Industri 4.0 saat ini membawa perubahan dalam tatanan masyarakat di bidang ekonomi, budaya, dan sosial.

Dengan perubahan itu, maka penting mendorong santri secara aktif berkreativitas. Kalangan santri mesti dituntut benar-benar memahami tren digital.

Gunung Ruang Sitaro Erupsi, Wapres Imbau Patuhi Petunjuk Mitigasi Bencana Pemerintah

"Agar ekonomi pesantren jadi bagian penguatan ekonomi kerakyatan untuk terus mengurangi kesenjangan antara pelaku ekonomi lemah dan pelaku ekonomi kuat," jelas Ma'ruf.

Dia juga menyinggung program One Pesantrem One Product (OPOP) Jawa Timur yang berintikan kolaborasi. Menurutnya, dalam kolaborasi ini maka pilarnya adalah sinergi antara koperasi pondok pesantren, forum bisnis, pengusaha alumni pesantren, dan Kantor Dagang Indonesia (Kadin).

"Ekosistem pengembangan OPOP menggunakan metode antara lain training, mentoring, fasilitasi pemasaran, dan fasilitasi permodalan," tuturnya.

Terkait gerakan OPOP, Pemprov Jatim sudah memulainya sejak 2019. Ditargetkan hingga 2020 menargetkan terciptanya 1 juta santriprenuer dan 1.000 produk unggulan (barang atau jasa). Ia berharap, gerakan seperti OPOP ini juga bergerak di provinsi-provinsi lain.

Dalam acara ini hadir pula Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa.

Gubernur Khofifah berpesan agar anak muda termask kader IPPNU lebih berhati-hati. Ia menyebut, dalam industri e-commerce, persaingan kompetisi sangat sengit dengan membludaknya produk dari luar negeri.

Maka itu, ia mengajak santri dan pesantren menghadapi persaingan ketat. Ia menyebut gempuran pasar online turut berdampak pada ketidaksiapan sejumlah industri di Jatim dengan penurunan omzet seperti kasus di sentra tas Tanggulangin.

“Saya ingin mengajak mereka bangkit. Kita ingin Wapres memotivasi IPPNU dengan potensi luar biasa. Harapannya tumbuh nahdlatut tujjar, baik online atau offline dengan sinergitas," ujar Khofifah.

Adapun Ketua Umum IPPNU, Nurul Hidayati Ummah, berharap rakernas kali ini punya dampak positif karena terdapat sejumlah isu strategis. Ia merincikan dalam rakernas kali ini dihadiri 30 pimpinan wilayah dari berbagai daerah.

Menurut dia, di era sekarang, santri mesti punya kreasi dan inovasi yang harus diberikan perhatian lebih. Santri dinilai harus bisa berkiprah di dunia digital. Sebab, dinamika era digital merupakan tantangan sekaligus peluang santri untuk mencetak SDM.

”Kita ingin ke depan di era digital santri bisa menguasai pasar nasional dan internasional," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya