- vivanews/Irfan
VIVA – Haji Wadi, pemilik Al Buruj, salah satu perusahaan travel haji dan umrah terbesar di Kota Makassar, mengaku sangat menyayangkan kebijakan mendadak yang dikeluarkan Kerajaaan Saudi Arabia tentang pemberhentian penerimaan jemaah umrah.
Akibat kebijakan tersebut, sekitar 300 lebih jemaah Al Buruj terancam batal berangkat ke Tanah Suci.
"Info soal kebijakan dari Saudi ini tengah malam saya dapatkan. Kita berharap ini tidak berlangsung lama, dan kami juga terus berkoordinasi ke Saudi," kata Wadi, Kamis, 27 Februari 2020.
Dampak lainnya, ia menyebutkan, jadwal pemberangkatan di maskapai penerbangan hingga sewa penginapan di Tanah Suci yang sudah direncanakan sebelumnya, menjadi berantakan semua.
Tetapi, menurut Wadi, yang paling merasakan tentu para jemaah. "Karena mereka pastinya sudah ada yang cuti dari pekerjaan untuk persiapan ibadah umrah," ucapnya.
Adapun taksiran kerugian yang diderita, Wadi belum bisa memastikan, karena pihaknya juga masih terus melobi maskapai dan penginapan. Harapannya, semua pihak bisa memaklumi kondisi itu.
"Kalau melihat dari kerugian, dampaknya memang besar. Namun kami akan memberikan dua opsi, yakni mengembalikan dana jemaah atau melakukan rescedule ulang," jelasnya.
Indonesia termasuk yang terkena imbas dari kebijakan penghentian jemaah umrah dengan alasan Arab Saudi mengantisipasi penyebaran virus corona di negaranya.
