Corona Masuk RI, MUI Imbau Umat Percaya Arahan Dokter

Ilustrasi simulasi penanganan virus Corona .
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA – Dua WNI yang dinyatakan positif virus Corona ternyata membuat sebagian masyarakat panik. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar masyarakat tenang yang salah satunya percaya dan memperhatikan ketentuan dari pakar medis seperti kodekteran.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, ada dua hal mesti dilakukan untuk mengantisipasi virus Corona. Pertama, mengatasi masalah ini secara keilmuan. 

"Harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah dibuat oleh para ahli dalam hal ini tentu saja dari para pakar dalam dunia medis dan kedokteran," kata Anwar, dalam keterangannya, Selasa, 3 Maret 2020.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Dia pun menyebut hal kedua yang diimbau dengan evaluasi diri dan makin mendekatkan diri kepada Tuhan. Bagi dia, penting sebagai umat yang melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

"Kalau kedua hal itu sudah kita lakukan maka sikap kita tentu saja berpasrah diri kepada-Nya karena ditangan-Nya lah segala sesuatu itu akan bisa ada dan atau tidak akan ada," ujarnya.

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

Dia pun bicara virus Corona dalam perspektif agama Islam. Menurutnya, jika suatu musibah datang maka ada tiga kemungkinannya yaitu ujian, azab, dan cinta Tuhan kepada manusia. 

Maka itu, sebagai orang beragama maka hendaknya kemunculan Corona sebagai momen untuk mengoreksi diri.

"Tapi, kalau kita sudah berbuat baik dan benar selama ini maka ini jelas bukan azab tapi adalah ujian dari-Nya kepada kita," sebutnya. 

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan adanya WNI yang positif terjangkit virus Corona. Dua WNI itu merupakan warga Depok yang sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. 

Warga Jepang itu diduga terdeteksi virus Corona. Pun, dua warga Depok itu kini dirawat intensif di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya