Ketika Lafaz Allah Bangkitkan Maria untuk Sembuh dari Corona

VIVA – Senyum bahagia terpancar dari raut wajah Maria Darmaningsih, warga Depok, Jawa Barat yang kini dinyatakan sehat. Sebelumnya, dia diisoloasi karena mengidap positif Corona Covid-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dengan ramah, dosen seni tari di salah satu perguruan tinggi di Jakarta ini pun tak sungkan membagi pengalamannya ketika menghadapi virus berbahaya itu. Wanita berusia 64 tahun itu tak menampik, jika dirinya sempat nyaris depresi. Terlebih ketika berada di ruang isolasi.

“Saya bersyukur teman ku psikolog kirim buku gambar sama cat poster. Saya ini enggak pernah lukis tapi tiba-tiba saya punya sarana untk ekspresikan kemarahan, kegundahan saya,” katanya pada Kamis 19 Maret 2020

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Maria memperlihatkan hasil karyanya selama berada di ruang isolasi. “Ini jadinya yang pertama. Tapi, teman saya bilang, untung bukan warna hitam, kalau hitam depresi.”

Berawal dari coba-coba, Maria pun akhirnya ketagihan untuk melukis. Ia merasa kegiatan barunya itu membuatnya nyaman dan bisa mengisi kesibukannya selama menjalani perawatan medis.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

“Terusnya tiba-tiba saya bikin ini, terus pas saya posting kayak tulisan Allah. Padahal, saya enggak bisa tulisan Arab, maaf aja. Aku tiap melukis begaya aja karena aku penari, ya sambil dengerin sakarep-nya dewe lah,” tutur Maria didampingi dua putrinya.

Sejumlah lukisan yang dipamerkan Maria itu tersimpan rapih di buku gambar. Ia mengaku, lukisan ini ia buat mengikuti irama lantunan sejumlah lagu favoritnya. 

“Terus kalau ini kayak lambang yin dan yang, katanya. Ya silahkan, saya bikinnya ya begaya aja kayak pelukis benaran, tapi senang. Akhirnya Jadi ketagihan,” tuturnya sambil tertawa.

Sejumlah goresan tangan itu terjadi setelah dirinya merasa kalut. Ia merasa ingin bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. 

“Terus saya salat Ashar, taubat sama Gusti Allah, nangis guling-guling. Ini apa. Saya sudah enggak kuat, saya ingin mecahin pintu rasannya,” kata dia

“Terus itu lah saya sadar, hidup mau agama, ras apapun, yang penting itu hubungan dengan gusti Allah. Enggak usah deh jualan agama, yang terutama cuma ini (hati) dan Gusti Allah," ujarnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya