Sebelum Masuk Masjid, Jamaah Jumat di Malang Masuk Bilik Disinfektan

VIVA – Kota Malang masuk dalam zona merah penyebaran virus corona COVID-19 di Jawa Timur. Kegiatan salat Jumat di Masjid Agung Jami' Jalan Merdeka Barat, Kota Malang tetap berjalan dengan seperti biasanya. Namun, ada protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh jemaah yang datang ke masjid.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Pada pekan lalu jemaah yang akan salat diwajibkan membasuh tangan dengan hand sanitizer yang disediakan takmir masjid. Pada pekan ini Jumat, 27 Maret 2020 takmir masjid menyediakan dua bilik penyemprot disinfektan. Jemaah yang mau salat wajib masuk ke bilik terlebih dahulu untuk disterilkan.

"Jumat kemarin kita membuat semprotan tangan (hand sanitizer). Sekarang kita pasang bilik, semua jemaah tidak terkecuali harus masuk bilik disinfektan dulu. Juga ada imbauan bawa sajadah dari rumah, serta tidak usah bersalaman cukup menundukan badan," kata Takmir dua Masjid Agung Jami', Abdul Azis.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Takmir Masjid Agung Jami' menilai dua bilik disinfektan yang saat ini ada jumlahnya masih kurang. Sebab, pada waktu mendekati salat, jemaah yang datang jumlahnya semakin banyak. Takmir masjid pun sedang berupaya mencari tambahan bilik disinfektan demi menjaga jemaah terbebas dari virus corona.

"Kami sudah berkonsultasi dengan MUI bila memang kegiatan salat Jumat ini rawan kita akan memikirkan lagi. Tapi untuk memastikan kesehatan jemaah, kita semprot disinfektan secara menyeluruh di semua area masjid sebelum salat. Kami melaksanakan itu bukan tanpa usaha, sudah usaha ikhtiar untuk pencegahan," ujar Abdul Azis.

Resmikan Masjidnya di Uganda, Ivan Gunawan Potong Sapi hingga Bagi-bagi Hijab, THR dan Alquran

Selain itu, imam masjid juga meminta jarak shaf antara makmum satu dengan makmum lainnya agar berjarak sekira 1 meter. Kemudian ada pembacaan surat Al-Fatihah untuk seluruh jemaah, kemudian pembacaan surat Al-Fatihah untuk yang sedang sakit, pembacaan doa qunut nazilah pada rakaat kedua. 

Salat berjamaah di Masjid Darussalam, Palangkaraya dengan shaf diatur jarak

Foto: Shaf diatur berjarak dalam salat berjamaah untuk mencegah penyebaran Corona 

Setelah salat jumaat, jemaah diajak salat ghaib untuk mendoakan pasien yang positif virus corona yang sudah meninggal dunia.

"Setiap kegiatan Jumat, ada protokol. Antara lain pembacaan Al-Fatihah untuk keseluruhan itu sudah berjalan lama. Ada Fatihah lagi untuk orang sakit. Kita mintakan kepada Allah semoga diberikan kesembuhan. Al-fatihah buat yang sudah meninggal juga. Terakhir ada salat ghaib bagi yang sudah meninggal," tutur Abdul Azis.

Terpisah, aktivitas Salat Jumat juga tetap digelar di Masjid Kampus Al-Muhtadin Universitas Tanjung Pura, di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat pada Jumat, 27 Maret 2020. 

Padahal, didepan masjid sudah ada pengumuman bahwa masjid untuk sementara ditutup untuk salat berjamaah dan Salat Jumat. Jumlah jamaah Salat Jumat juga tidak sebanyak biasanya, hanya puluhan orang.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar H. Basri Har mengatakan fatwa MUI Nomor: 14 Tahun 2020 disebutkan bahwa dalam wilayah yang penyebaran virus Corona tidak terkendali maka ditiadakan salat Jum'at di masjid.

"Kegiatan tempat orang berkumpul yang banyak juga ditiadakan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona. Semoga ini bisa dipahami oleh masyarakat, karena dalam ajaran agama menyelamatkan jiwa lebih utama," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya