Sudah Lebih 27 Ribu Orang Dites Covid-19 Menggunakan PCR

VIVA – Pemerintah mengklaim sangat serius dalam upaya mendeteksi kasus positif Corona Covid-19 di tengah masyarakat. Juru Bicara Khusus Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan keseriusan ini dengan melakukan tes menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Yuri mengatakan telah melakukan tes terhadap lebih 27 ribu orang, untuk menemukan kasus-kasus positif. Dengan PCR diharapkan kasus positif tak semakin menyebar luas.

"Sudah lebih dari 27 ribu orang yang kita periksa dengan metode pemeriksaan PCR real time," kata Yur, dalam keterangan persnya melalui sambungan Youtube BNPB, Minggu 12 April 2020.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Pun, jumlah kasus positif di Tanah Air per Minggu 12 April 2020 masih terus bertambah. Ada tambahan 399 kasus sehingga total sementara sudah tembus 4.241 orang terinfeksi Covid-19. 

Namun, ia menambahkan ada 359 orang yang dinyatakan sembuh sampai per Minggu, 12 April 2020. Rinciannya yaitu 142 pasien sembuh di DKI, 68 pasien sembuh di Jawa Timur, 25 pasien sembuh di Sulawesi Selatan. Lalu, lebih dari 19 orang yang sembuh di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali. Sementara, untuk angka meninggal dunia sejauh ini mencapai 373 orang.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Menemukan kasus-kasus positif di masyarakat, adalah cara efektif yang harus dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran. Prioritas terutama untuk kluster Jabodetabek.

"Ini menunjukkan bahwa kita memang secara serius akan mencari kasus positif yang berada di masyarakat, kasus positif yang terkonfirmasi karena pada kasus inilah sumber penularan sangat mungkin terjadi," jelasnya.

Selain itu, pemeriksaan spesimen juga terus dikebut. Karena semakin banyak tempat yang bisa memeriksa spesimen ini, maka diharapkan lebih cepat juga dalam penanggulangannya.

"Lebih dari 60 laboratorium kita aktifkan dengan kapasitas yang semakin kita tingkatkan untuk memeriksa spesimen yang kita ambil dari rumah sakit rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia," ujarnya. (hty)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya