MTI: Mudik Saat Wabah Corona Rawan Konflik Sosial

Ilustrasi kendaraan pemudik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz/18

VIVA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memastikan, setidaknya masih akan ada sekitar 1,3 juta masyarakat yang berpotensi untuk tetap mudik pada Lebaran tahun ini.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

Ketua Umum MTI, Agus Taufik Mulyono mengatakan, jika pemudik bersikeras untuk tetap mudik, mereka harus siap diberlakukan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan menjalani karantina 14 hari setelah tiba di kampung halamannya.

"Apakah setiap wilayah sudah siap?  Apakah RT-RT siap menerima ODP?" kata Agus dalam telekonferensi, Selasa, 14 April 2020.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

Agus menambahkan, para pemudik yang telah tiba di kampung halaman juga rawan menghadapi konflik sosial, seperti adanya penolakan dari warga sekitar yang khawatir para pemudik dapat menyebarkan virus corona. "Sekalipun keluarga itu kan penolakan, walaupun dikarantina, tapi tetap akan muncul konflik penolakan warga setempat," ujar Agus.

Agus menjelaskan, saat ini di daerah-daerah masih banyak wilayah yang memiliki keterbatasan pelayanan untuk merawat pasien Covid-19. Hal itu akibat masih banyaknya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan puskesmas, yang belum memadai baik dari peralatan dan tenaga medis.

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

"Apa yang kira-kira harus dilakukan? Apakah pemda siap tempat isolasi untuk ODP, siap berdayakan kesiapan RT/RW dan tokoh masyarakat, tokoh agama?" kata Agus.

Dia menambahkan, "Jadi tiap pemda harus bisa meningkatkan pelayanan RSUD dan puskesmas, karena kalau (pemudik) sudah sampai di wilayah masing-masing, maka tanggung jawab itu akan bergeser ke pemerintah daerah." 
 

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag, Adib

Penghulu dan Penyuluh Dilibatkan Sebagai Aktor Resolusi Konflik Berdimensi Agama

Penangangan konflik sosial yang berdimensi agama yang kerap kali terjadi di tengah-tengah masyarakat, harus terus dilakukan. Kementerian Agama bahkan melibatkan penghulu.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024