Petugas Penggali Makam Jenazah Corona Dapat Bantuan APD hingga Sembako

VIVA – Perlindungan dan keselamatan para petugas penggali makam khusus Covid-19 mulai turut mendapat perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk saling bantu dan menguatkan di tengah pandemi Covid-19 ini juga semakin tinggi. 

Politisi Golkar Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi, Disertasi soal Peran DPR RI Masa Pandemi Covid

Sebab, pekerja di lingkungan pemakaman khusus Covid-19 termasuk salah satu kelompok berisiko tertular. Pekerjaan mereka begitu penting untuk memakamkan jenazah korban corona dengan layak. 

Di Kabupaten Tangerang, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Buniayu, Sukamulya telah ditetapkan sebagai pemakaman khusus Covid-19 oleh pemerintah daerah setempat.

Alamat Pengemudi Pajero Pelat Palsu yang Kabur Dikejar Polisi Terkuak, AKBP Agung Beri Pesan Menohok

Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah memastikan jenazah yang dimakamkan di TPU Buniayu tidak akan berdampak negatif ke masyarakat sekitar. 

“Penguburannya sudah sesuai dengan anjuran dari medis,” kata Iwan dikutip dari keterangan tertulis, Minggu 19 Apriil 2020.

Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Masih Ada Potensi Muncul Varian Baru

Menurut dia, prosesi pemakaman di TPU Buniayu juga dilakukan sesuai protokol penanganan Covid-19. Para petugas pemakaman seluas 40 hektare itu juga menggunakan alat pelindung diri saat menguburkan jenazah korban corona ini. 

Beratnya tugas para penggali makam khusus Covid-19 ini pun  membuat beberapa pihak menunjukkan kepeduliannya kepada mereka. Salah satunya adalah JHL Group melalui yayasan Merah Putih Kasih Fondation (MPKF) Peduli.

Grup usaha milik Jerry Hermawan Lo itu memberikan bantuan berupa puluhan apd berupa baju hazmat, ratusan masker, paket sembako dan air mineral kepada petugas penggali makam di TPU Buniayu, Tangerang.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada JHL Group yang telah memberikan bantuan kemanusiaan untuk petugas pemakaman dan penguburan TPU Buniayu,” kata Iwan. 

Sementara itu Jerry Hermawan Lo mengatakan, bantuan yang diberikan itu sebagai bentuk apresiasi untuk para penggali makam. Menurutnya para petugas itu telah ikut berjuang bersama-sama di tengah pandemi Covid-19.

“Mereka (penggali makam) telah membantu memakamkan jenazah para korban Covid-19 dengan layak. Tapi kadang keberadaan mereka ini luput dari perhatian kita. Padahal pekerjaan mereka juga sangat berisiko,” kata Jerry. 

Menurutnya, JHL Group tidak akan melupakan orang-orang yang berjuang demi kemanusiaan di tengah wabah ini. Salah satunya para penggali makam. 

“Kita tidak boleh mengabaikan keberadaan mereka (para penggali makam). Mereka sudah berjasa untuk kita semua,” imbuh Jerry.

Pengamat kebijakan publik Azas Tigor Nainggolan menyambut positif apa yang sudah dilakukan JHL Group dalam memberikan alat pelindung diri dan sembako untuk sejumlah petugas penggali makam khusus Covid-19. Menurutnya, hal itu bisa meningkatkan motivasi petugas di lapangan.

"Karena tukang gali makam minim perhatian. Sangat penting untuk mendukung mereka. Secara ekonomi mereka juga berdampak. Banyak di antara mereka yang juga sulit kondisinya," jelasnya.

Ilustrasi paru-paru.

Kasus TB Melonjak Estimasi Hingga 1 Juta Lebih, Kemenkes Ungkap Alasannya

Kasus Tuberkulosis (TB) di Indonesia menempati urutan kedua terbanyak di dunia setelah India. Di tahun 2023 lalu, angka kasus TB di Indonesia tercatat sebanyak 969 ribu.

img_title
VIVA.co.id
6 Juni 2024