Gubernur Sulsel Minta Pasien OPD dan OTG Corona Dikarantina di Hotel

VIVA – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, meminta Pemerintah Kota Makassar untuk memindahkan warga yang bersatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) ke hotel yang telah ditentukan. Upaya ini untuk memudahkan pemantauan kasus Corona Covid-19.

Pernyataan Youtuber Korea Usai Diajak 'Om Albert' ke Hotel

"Kita ingin memastikan seluruh warga yang berstatus OTG dan ODP yang ada di Makassar agar dikarantina di hotel yang sudah kita siapkan," kata Nurdin saat mendatangi Posko Covid-19 Kota Makassar, Jalan Nikel Raya, Makassar, Selasa, 28 April 2020.

Kehadiran Nurdin disambut langsung Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb bersama Sekretaris PPemkot Makassar M Ansar serta Kadis Kesehatan Naisyah Tun Azikin.

Heboh Rombongan Kepala Desa Asal Bone Asyik Dugem di THM Makassar

Nurdin mengecek sejumlah aktivitas di dalam posko dan menanyakan sejumlah perkembangan data yang terpampang di monitor data.

Mantan Bupati Bantaeng itu menyampaikan, sebelum melakukan transmisi ke orang yang sehat, harus sesegera mungkin dihentikan pergerakannya dengan cara karantina.

Top Trending : Pengalaman Tinggal Dekat Landasan Udara hingga Anak Kiai Sering Open BO Waria

"Karena walaupun diisolasi di rumah, itu masih tetap memungkinkan untuk keluar dan berinteraksi dengan yang lain. Ini kan berbahaya. Jauh lebih efektif jika karantina di hotel. Kita berikan gizi yang lebih bagus. Kita tingkatkan imunnya agar virus bisa segera di kalahkan," jelas Nurdin.

Dia mengaku, pihaknya saat ini telah mempersiapkan sejumlah hotel bagi pasien OTG dan ODP untuk karantina, termasuk hotel untuk para tenaga medis.

Pun, Hotel SwissBell dan Hotel Sheraton di Makassar telah dipersiapkan bagi pasien berstatus OTG dan ODP. Sedangkan, untuk dokter dan tenaga medis lainnya, akan ditempatkan di Hotel Grand Sayang.

"Tadi, saya sudah minta Pak Wali (Iqbal Suhaeb) agar segera yang berstatus OTG dan ODP untuk di masukkan dalam daftar karantina di hotel," tuturnya.

Dia mengingatkan agar warga yang diduga terjangkit Corona jangan skeptis terlebih dulu.

"Jadi, jangan dianggap penyakit ini sebagai aib, karena yang ingin kita karantina itu virusnya agar cepat hilang dan tidak bisa menyebar lagi," ujar Nurdin.

Ilustrasi penipuan.

Wanita di Sidrap jadi Korban Penipuan Online Uang Rp 200 Juta Raib, Begini Modusnya

Seorang wanita bernama Riska, warga di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, menjadi korban penipuan. Perempuan 32 tahun itu menjadi korban penipuan melalui jejaring medsos

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024