Bantu Penyembuhan Corona, RSPAD Kembangkan Terapi Plasma Konvalesen

VIVA – Dalam teleconference berkala bersama RSPAD Gatot Soebroto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meminta laporan terbaru mengenai riset plasma konvalesen. Terapi plasma konvalesen disebut sebagai salah satu terapi yang menjanjikan bagi penanganan pasien Covid-19. Terapi ini berupa pemberian plasma dari donor pasien Covid-19 yang sembuh kepada pasien yang masih dinyatakan positif corona.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dari laporan yang ia terima, KSAD mengatakan bahwa stok plasma konvalesen di RSPAD dari pendonor sebanyak 21 kantong darah.

“Plasma ini berlaku sesuai golongan darah dan bisa disimpan hingga satu tahun,” ujar Jenderal Andika dikutip dalam akun Youtube TNI AD, Senin, 4 Mei 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pengembangan RSPAD, Kolonel CKM dr. Mala Sarnadi menjelaskan, riset plasma konvalesen di RSPAD telah diberikan kepada tiga pasien. Pasien pertama berusia 64 tahun, menderita Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) berat dengan penyakit bawaan (komorbid) diabetes melitus dan jantung, sudah bisa lepas ventilator setelah diterapi selama 3 kali dalam 6 hari.

Pasien kedua berusia 68 tahun tanpa penyakit bawaan, sudah bisa keluar dari ruang isolasi dan menempati ruang rawat biasa setelah sekali terapi. Untuk pasien ketiga masih dalam pengawasan karena baru dilakukan terapi.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Ia melanjutkan, untuk mendapatkan calon donor darah terbilang mudah, karena banyak pasien yang telah sembuh antusias untuk membantu pasien yang masih terinfeksi Covid-19. RSPAD juga bekerja sama dengan salah satu aplikasi kesehatan untuk mengumpulkan calon donor plasma konvalesen.

Melihat perkembangan tersebut, KSAD terlihat antusias dan memberi dukungan agar terapi plasma konvalesen dapat terus dilakukan demi membantu percepatan penyembuhan pasien Covid-19.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024