PLN: 94 Persen Kenaikan Listrik karena Pemakaian, 6 Persen Salah Catat

PT PLN Persero (Perusahaan Listrik Negara)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, menyatakan telah menerima keluhan persoalan melonjaknya tarif listrik dari pelanggan setelah ada kebijakan pembatasan sosial akibat wabah virus corona (Covid-19).

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

General Manajer PLN UID Jakarta Raya, Ikhsan Asaad mengatakan, setidaknya ada 2.900 keluhan kenaikan tagihan tarif listrik yang telah masuk ke perusahaannya sejak adanya pembatasan sosial dan kerja dari rumah atau work from home (WFH).

Dari total itu, Ikhsan melanjutkan, 94 persen pengaduan memang benar disebabkan oleh meningkatnya penggunaan tarif listrik selama WFH, sedangkan sisanya, enam persen karena diakuinya ada kesalahan pencatatan administrasi.

Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi PLN Tahun 2024/2025 Diperpanjang

"2.200 sudah diselesaikan, dari situ 94 persen ternyata angkanya sesuai pemakaian. Ada enam persen memang yang harus dikoreksi," tegas dia saat telekonferensi, Rabu 6 Mei 2020.

Ikhsan mengakui, sisa dari enam persen tersebut memang disebabkan adanya kesalahan administrasi, misalnya rumah-rumah yang telah lama ditinggalkan namun tetap tertagih dengan tagihan rata-rata tiga bulan terakhir sebelum WFH.

PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

"Karena saat orang datang mungkin rumah terkunci, kosong, bayar Rp1 juta karena diambil datanya rata-rata tiga bulan. Sisanya akan kita komunikasikan, selesaikan semua," tuturnya 

Karena saat ini, pendataan menggunakan perhitungan rata-rata pemakaian tiga bulan terakhir akibat tidak bisanya petugas pengecekan datang saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka dia membuka ruang masyarakat untuk mengajukan pengaduan.

"Kalau enggak puas akan kita datangi, ini upaya kami bagaimana supaya pelanggan memahami kondisi ini, saya juga mau ajak masyarakat mulai mengimbau untuk menghemat listrik," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya