Masih Pandemi Corona, Gubernur Sulsel Gelar Halal Bihalal Online

VIVAnews - Halal bihalal tingkat Provinsi Sulsel dilakukan secara virtual, Selasa, 26 Mei 2020. Silaturahmi online itu diikuti Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, serta Sekretaris Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani danĀ  jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Kepala Daerah se-Sulsel, hingga jajaran perbankan.

Publik Puas dengan Pelaksanaan Mudik, Kompolnas: Bukti Semangat Polisi Melayani Masyarakat

Adapula Ketua Organisasi Keagamaan dan Kemasyarakatan. Nurdin Abdullah, menyampaikan bahwa suasana halal bihalal secara virtual ini merupakan pengalaman pertama. Sebelumnya, ibadah Ramadhan pun dilakukan penuh keterbatasan.

"Di mana kita tidak bisa melakukan itikaf di masjid dan segala keterbatasan lainnya. Namun demikian, kondisi ini tidak boleh melemahkan kita," tuturnya.

Didominasi Produk Fashion, Lion Parcel Catat Lonjakan Pengiriman 40 Persen saat Ramadan 2024

Di tengah pandemi Covid-19, Nurdin meminta kepala daerah untuk inovatif. Pemerintah Provinsi Sulsel siap memberikan support.

Ternasuk anjuran agar masyarakat membiasakan melakukan pola hidup yang baru, yakni memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak.

Kemendes Bentuk Tim Khusus Usut Rombongan Kades Bone yang Dugem di Makassar

"Pandemi ini tentu membuat kita prihatin, karena terjadi peningkatan. Karena itu, kita harus saling menguatkan dan menopang. Bersinergi untuk melalui masa-masa sulit ini," ujarnya.

Di akhir sambutannya, Nurdin Abdullah menyampaikan momentum Idul Fitri ini harus dimanfaatkan untuk saling memaafkan.

"Saya bersama keluarga besar menyampaikan mohon maaf lahir dan bathin. Semoga Allah meridhoi perjuangan kita dan pandemi Covid-19 ini segera berakhir," katanya.

Sementara, Ustads H Usman Jasad, dalam hikmah halal bihalal yang dibawakan, menyampaikan pentingnya mengendalikan amarah.

"Salah satu sifat yang dimiliki setiap manusia adalah sifat marah. Ini manusiawi, tetapi harus dikendalikan. Perjuangan melawan amarah tentu tidak mudah, karena yang dilawan adalah diri sendiri," tuturnya.

Ustadz Usman membeberkan kebiasaan marah memberikan efek buruk bagi diri sendiri. Pertama, dapat merusak kesehatan tubuh, di mana orang yang punya kebiasaan marah rentan terkena serangan jantung. Kedua, kebiasaan marah bisa merusak pergaulan.

"Jangan marah, balasannya adalah surga. Bukan hanya di akhirat, tapi di dunia," katanya.

Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

Gara-gara Tiket Pesawat Mahal, 20% Pekerja di IKN Belum Balik Usai Mudik Lebaran

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, sampai saat ini masih banyak pekerja proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang belum kembali ke lokasi kerja

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024