Mal di Tangerang Gunakan Sistem Barcode bagi Pengunjung

Sistem barcode diterapkan bagi pengunjung mal
Sumber :
  • VIVAnews/Sherly

VIVA – Sejumlah mal atau pusat perbelanjaan di wilayah Tangerang kembali beraktivitas secara normal dengan membuka seluruh toko di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Salah satunya Tangerang City Mall, yang mengaktifkan seluruh toko atau aktivitas para tenant di mal itu.

"Sebelumnya hanya swalayan, apotek, dan tenant makanan atau minuman yang lebih dulu beroperasi lewat sejumlah penyesuaian. Tapi saat ini, seluruh aktifitas tenant telah normal," kata Direktur Tangcity Mall, Norman Eka Saputra dikutip Selasa 23 Juni 2020..

Canggihnya Karpet di Masjid Nabawi

Baca juga: 9,1 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Corona, 473.545

Meski seluruh toko atau tenant di pusat perbelanjaan itu kembali beroperasi normal, pengelola mal tetap menerapkan standar protokol kesehatan bagi setiap tenant ataupun pengunjung. Ditambah, penerapan sistem barcode bagi setiap pengunjung mal.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

"Kita terapkan sistem barcode, tujuannya agar kita bisa men-tracking atau mengetahui siapa saja pengunjung yang datang," ujarnya.

Sistem barcode yang diberi nama Fitur Aman Bersama ini merupakan kerja sama pengelola mal dengan pemerintah Kota Tangerang untuk mendeteksi pengunjung yang datang dan melihat banyaknya pengunjung yang datang. Untuk mengaksesnya, pengunjung bisa mengunjungi website http://s.id/amanbersama atau melalui aplikasi Tangerang LIVE.

Setelah masuk ke laman web, atau aplikasi Tangerang LIVE, maka pengunjung akan diminta mengisi kode toko atau melakulan scan QR Code yang tertera di pintu masuk mal.

"Jadi, kalau ada yang mengunjungi Tangerang City Mal, pengunjung harus mengikuti prosedur protokol kesehatan, baik cek suhu, gunakan masker hingga cuci tangan. Lalu, melakukan scan barcode baik, dan untuk scan barcode ini, dilakukan saat masuk dan mau keluar mal," ungkapnya.

Aturan physical distancing atau pembatasan fisik dengan berjaga jarak minimal 1 meter pun juga diterapkan lewat pembatasan jumlah pengunjung hingga 35 persen dari kapasitas normal atau sekitar 35 ribu kunjungan per harinya.

Kemudian, fasilitas pendukung lainnya, yakni dengan memasang foot pedal elevator button atau tombol lift pedal kaki, serta wadah cairan pembersih tangan yang menggunakan teknologi sensor otomatis. Hal ini demi meminimalisir kontak langsung antar pengunjung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya