Pembakaran Bendera, PA 212: PDIP Enggak Usah Lebay

Bendera PDIP dibakar massa demo tolak RUU HIP di DPR RI
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan saat unjuk rasa menolak RUU HIP di Gedung DPR/MPR RI menjadi polemik. Ribuan kader PDIP melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Metro Jakarta Timur guna meminta polisi mengusut oknum pembakar bendera tersebut.

PA 212 Mau Demo di Depan MK, Lebih dari 3 Ribu Aparat Gabungan Dikerahkan

Menanggapi hal tersebut, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif, meminta PDIP tidak usah berlebihan. Menurutnya, hal tersebut aksi spontanitas massa aksi sebagai bentuk kekecewaan.

“Enggak usah lebay dan berlebihan,” ujar Slamet dalam program Kabar Petang tvOne, Kamis, 25 Juni 2020.

Wacana KUA Jadi Tempat Nikah Semua Agama, Novel Bamukmin: Banyakan Mudharatnya

Baca juga: Ribuan Kader PDIP Minta Polisi Tangkap Oknum Pembakaran Bendera

Saat ini Slamet justru mempermasalahkan pihak DPR yang belum membatalkan pembahasan RUU HIP dan menghilangkannya dari prolegnas. Aksi unjuk rasa di DPR, kata Slamet, adalah reaksi kemarahan rakyat karena ada yang berusaha mengubah ideologi bangsa.

Munajat Akbar PA 212 di Monas Dipastikan Tidak Beri Panggung untuk Capres-Cawapres

“Ketuhanan yang Maha Esa yang jadi dasar negara bakal diubah, gimana tidak marah. Gimana tidak marah diubah ekasila dan trisila,” katanya.

Ia pun menegaskan akan mengawal proses RUU HIP hingga dibatalkan. Tak hanya itu, pihaknya akan mengusut secara hukum siapa inisiator RUU HIP yang membuat kegaduhan.

“Ini kan biang keroknya. Kalau PDIP merasa kecolongan pecat dong. Badan Kehormatan DPR menyelidiki, siapa orangnya pecat juga. Kalau usulan partai wajib pemerintah membubarkan partai ini,” katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya