Banjir Kritikan, Nadiem Makarim Evaluasi Program Organisasi Penggerak

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan Program Organisasi Penggerak (POP). Hal itu akan dilakukan dengan melibatkan para pakar pendidikan, dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan lembaga negara.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, penyempurnaan dan evaluasi lanjutan ini dilakukan setelah pemerintah menerima masukan dari berbagai pihak. 

"Saya berterima kasih atas berbagai masukan yang ada. Kita semua sepakat bahwa Program Organisasi Penggerak merupakan gerakan bersama masyarakat untuk memajukan pendidikan nasional," kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 Juli 2020.

Sekolah Rentan Bencana Capai 57 Persen, Kemendikbud: Waspada!

Baca juga: Cak Imin Sarankan Nadiem Segera Sowan ke NU dan Muhammadiyah

Nadiem memastikan, Kemendikbud akan semakin melibatkan peran organisasi-organisasi yang selama ini telah ikut andil, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. "Tanpa peran aktif organisasi dengan sejarah perjuangan yang panjang, pencapaian pendidikan kita tidak mungkin sampai pada titik ini," ujarnya.

Jika Pramuka Dihapus, Nilai Kenegarawanan Generasi Muda Bisa Terkikis

Nadiem pun merinci proses evaluasi lanjutan yang sedang disiapkan, termasuk tentang tata laksana POP ini yang dirancang untuk meliputi aspek verifikasi lebih ketat, mengenai kredibilitas organisasi peserta program yang ada di dalamnya. Hal itu termasuk untuk memerhatikan rekam jejak integritas dari organisasi tersebut, koordinasi keamanan, dan keselamatan pelaksanaan program selama masa pandemi COVID-19.

"Serta menerapkan proses audit keseluruhan dari proses yang telah dilakukan. Semuanya dilandasi semangat agar visi awal POP bisa terlindungi secara berkelanjutan," kata Nadiem.

Dia memastikan, organisasi penggerak juga tidak perlu khawatir dengan evaluasi lanjutan dan penyempurnaan program ini. Pemerintah pun, menurut Nadiem, akan terus berkomitmen, untuk mengupayakan prinsip gotong royong di segala aspek. "Baik dalam menyelenggarakan berbagai program, dan mencapai tujuan kita bersama," ujarnya.

Program Organisasi Penggerak dirancang, agar Kemendikbud dapat belajar dari inovasi-inovasi pembelajaran terbaik yang selama ini sudah digerakkan masyarakat. Kemendikbud memberikan dukungan untuk memperbesar skala gerakan, agar dapat dimanfaatkan secara lebih luas.

Saat ini, 4.464 organisasi telah mendaftar di program POP, untuk kemudian mengikuti proses evaluasi proposal yang terdiri atas seleksi administrasi, substansi dan verifikasi. Program ini nantinya akan fokus kepada berbagai upaya pengembangan literasi, numerasi, dan karakter di 34 provinsi di seluruh Indonesia.


Baca juga: Presiden Erdogan Ikut Salat Jumat Perdana di Hagia Sophia
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya