Disebut Zona Merah, Depok Pertanyakan Data Satgas COVID-19 Pusat

Seorang petugas RSUD Dumai Riau mempersiapkan peralatan medis (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

VIVA – Satuan Tugas penanganan COVID-19 Pemerintah Pusat menyampaikan delapan daerah, termasuk Depok, Jawa Barat, masih berstatus zona merah penyebaran COVID-19. Depok pun merespons rilis data tersebut.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, menuturkan tren penambahan kasus terjadi di Jabodetabek dan banyak daerah.

“Jumlah kasus ini tentunya fluktuatif dari waktu ke waktu. Penambahan kasus saat ini terjadi lebih banyak dari dampak tingginya pergerakan orang, terutama mereka yang bekerja di perkantoran dan berpotensi menularkan dalam lingkungan keluarga,” kata Dadang pada Jumat, 7 Agustus 2020

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Dadang menyebut, saat ini pihaknya tak bisa membatasi aktivitas orang dalam bekerja, yang saat ini sudah dibuka di semua sektor.

“Saya sedang coba komunikasi dengan tim pakar epid satgas pusat yang menghitung skor ini. Karena hitungan mereka adalah mingguan, berdasarkan parameter yang sudah mereka tentukan,” jelas Dadang.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Baca Juga: Soal Beda Hasil Tes Corona Calon Taruni Akpol, Begini Respons Polri

Dia mempertanyakan Satgas Pusat tidak menjelaskan secara detail terkait data maupun jumlah kasus. “Dalam rilis tidak disebutkan periode waktunya dari tanggal berapa ke tanggal berapa,” tuturnya.

Terkait itu, yang dilakukan Pemerintah Depok saat ini sesuai arahan untuk menguatkan kembali upaya pencegahan dan penanganan pada level Rukun Warga (RW) atau kampung siaga.

“Terus mengingatkan dan mengawasi pelaksana protokol kesehatan, baik individu seperti penggunaan masker maupun di aktivitas kantor, tempat umum dan tempat kerja lainnya,” kata Dadang

Ia menambahkan, pada hari ini, gugus tugas dan camat akan melakukan rapat konsolidasi teknis. Upaya ini untuk menindaklanjuti sejumlah kebijakan dan langkah-langkah taktis terkait laporan tersebut.

“Perlu kita pahami, bahwa wabah ini sifatnya bukan lokal semata, akan tetapi eksternalitasnya regional, nasional dan global. Terlebih warga Depok itu commuter, 60 persen bergerak keluar,” katanya

Terkait itu, jumlah kasus yang terlampir berdasarkan data COVID-19 Kota Depok yang dirilis per Kamis 6 Agustus 2020, menyebut terkonfirmasi sebanyak 1.371 kasus, meninggal 51 orang dan sembuh 1.010.

Sebelumnya, Satgas Pemerintah Pusat menyampaikan agar kepala daerah di zona marah melihat temuan itu sebagai perhatian serius.

“Sebanyak delapan kabupaten/kota zona merah tanpa perubahan dalam empat pekan atau sebulan terakhir,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 6 Agustus 2020.

Menurut dia, ada delapan daerah antara lain, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Semarang, Banjar, Banjar Baru, Tabalong, Medan, dan Deli Serdang. Kini, Depok dan 12 daerah yang juga berubah tingkat penularannya dari zona oranye menjadi zona merah. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya