Doni Monardo: Tak Sejengkal Tanah Pun Aman di Zona Pandemi Corona

Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers di Ternate, Maluku Utara, Senin, 6 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVA/Ifan Gusti

VIVA – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo kembali menegaskan bahwa penularan virus SARS-CoV-2 atau Corona jenis baru penyebab Corona adalah utamanya melalui perantara manusia. 

"Sebab itu, upaya menegakkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan adalah hal yang mutlak dilakukan," kata Doni Munardo di Jakarta, Minggu, 27 September 2020. 

Adapun dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan juga harus dilakukan secara bersama-sama. Sebab, setiap manusia berpotensi menulari maupun tertular Virus Corona jenis baru dan itu lebih berbahaya.

Baca juga: Curhat Perawat ICU Corona ke Jokowi: Pasien Menurun

“COVID-19 berbahaya. Tetapi manusia yang membawa COVID-19 atau sebagian carrier itu jauh lebih berbahaya,” ujarnya. 

Hingga saat ini, Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melihat bahwa menjaga jarak dan menghindari kerumunan adalah hal yang masih sulit dilakukan.

Menurutnya hal itu banyak terjadi di beberapa daerah, oleh karena itu diperlukan upaya kolektif dalam menegakkan 3 M tersebut.

“Yang berisiko adalah tanpa diketahui dia adalah carrier atau pembawa virus. Inilah yang berbahaya,” jelas Doni.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

“Inilah yang harus kita sadari bahwa setiap saat setiap detik, disiplin adalah harga mati. Sedikit saja kita lengah, kita abai dengan protokol kesehatan, maka kita akan mudah terpapar,” imbuhnya.

Dalam hal ini, setiap wilayah yang telah memiliki penderita atau pasien COVID-19 menjadi wilayah yang tidak lagi aman. Karena itu, kesadaran masyarakat akan bahaya COVID-19 dan pemahaman bahwa penyakit yang menyerang sistem pernafasan itu benar-benar nyata dan bukan rekayasa.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

“Dalam masa pandemi ini, tidak ada senjengkal tanah pun di wilayah yang telah menjadi status pandemi menjadi aman. Tidak ada. Oleh karena itu kita harus selalu waspada tidak boleh lengah,” tuturnya. 

“COVID-19 ini nyata. Bahwa COVID-19 ini bukan rekayasa. Bahwa COVID-19 ini bukan konspirasi,” imbuh Doni.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024