- VIVA/Satria Zulfikar
VIVA – Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja terjadi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Kamis 8 Oktober 2020. Ratusan mahasiswa menggelar aksi mereka di halaman kantor DPRD Dompu. Massa terlibat ketegangan dengan aparat yang berujung pada bentrokan saat massa mencoba masuk ke dalam gedung.
Massa berhasil masuk menduduki ruang paripurna. Massa tak terkendali dan merusak fasilitas-fasilitas yang ada dalam ruangan. Mereka memukul dan membanting kursi dan meja di ruang sidang paripurna.
Sebanyak 15 orang diamankan polisi saat keributan terjadi. Satu mahasiswa dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka di bagian kening. Korban dilarikan ke RSUD Dompu.
Baca: DPR Beberkan Penyesatan Info UU Cipta Kerja: PHK sampai Pesangon
Tidak puas berorasi di DPRD, massa kemudian melakukan aksi di pasar dengan memblokir jalan. Massa juga membakar ban bekas di jalan.
Kepala Bagian Operasional Polres Dompu Kompol Nusra Nugrahan mengatakan telah mengamankan mahasiswa sekitar 15 orang akibat bentrokan itu.
Ia menceritakan, massa tiba-tiba tidak terkendali dan menerobos masuk lantai dua gedung tempat ruang paripurna. Aksi massa sempat dihalau polisi dan terjadi bentrokan. "Situasi aman terkendali. Tadi secara spontanitas (mahasiswa) mengalihkan perhatian ke lantai dua," katanya.
Koordinator Umum Eko Mandolo mengatakan perusakan kantor Dewan merupakan bentuk dari amarah mahasiswa atas pengesahan Omnibus Law.
"Ini bagian dari amarah rakyat, amarah mahasiswa, bahwa DPR yang sebelumnya mewakili rakyat tapi justru mengkhianati rakyat saat ini. Segera cabut Omnibus Law karena kami menganggap Omnibus Law ancaman bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Eko. (ren)
Viral! Imam Masjidil Haram Syekh Sudais Cari Indomie di Stand Kuliner Mahasiswa Indonesia
Dalam video, terlihat Syekh Sudaris bersama rombongan menghampiri stand kuliner mahasiswa Indonesia. Meski ditawari hidangan yang tersedia, Syekh Sudais mencari indomie.
