Ribuan Pendemo UU Cipta Kerja Bentrok dengan Polisi di Jambi

Bentrokan Mahasiswa dan Polisi di Depan DPRD Jambi
Sumber :
  • VIVA/ Syarifuddin Nasution

VIVA – Aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja, kembali diwarnai bentrokan antara massa dengan aparat kepolisian. Bentrokan terjadi di Jambi, Senin, 12 Oktober 2020.

Tanggapan Indonesia Halal Watch Atas Penundaan Pemberlakuan Kewajiban Sertifikasi Halal

Demonstran dari unsur mahasiswa ini bentrok setelah massa saling lempar. Melihat kondisi itu, aparat kepolisian yang berjaga di depan pintu DPRD langsung melakukan tindakan tegas dengan cara memukul mundur mahasiswa. Polisi menembakkan gas air ke massa sehingga mereka berlarian sampai ke tengah jalan.

Aksi ini berawal saat mahasiswa menyampaikan orasi menolak UU Cipta Kerja dan menginginkan para pejabat DPRD agar secara bersama-sama menyepakati orasi mahasiswa. Namun ketika para anggota DPRD keluar, mahasiswa langsung bentrok sehingga para anggota kembali masuk ke dalam agar tidak menjadi sasaran.

Tuntutan Buruh dalam Aksi May Day, Cabut UU Cipta Kerja hingga Tolak Upah Murah

"Kita manyampaikan kepentingan masyarakat dan menolak UU Cipta Kerja oleh bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," ujar massa aksi saat orasi.

Baca juga: 3 Prajurit TNI dan 29 Polisi Luka karena Kawal Demo Omnibus Law

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Tidak sampai di situ, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto sempat berdiskusi dengan mahasiswa. Namun terkejut dengan massa aksi sebelumnya sudah menyepakati bersama menolak UU Cipta Kerja, justru balik lagi melakukan aksi sehingga perdebatan pun terjadi di depan kantor tersebut.

"Sebelumnya mahasiswa sudah aksi UU Cipta Kerja dan sudah menyepakati bersama namun dari Senin siang, 12 oktober 2020, mahasiswa kembali aksi melakukan penolakan Omnibus Law," katanya.

Ketua DPRD juga mengatakan, terkait tuntutan, Fraksi dari PDI Perjuangan itu sepakat atas aspirasi mahasiswa dan akan dibicarakan lagi ke DPR-RI. "Semua tenang, semua tenang dan jangan ada terprovokasi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya