Makna Vaksin bagi Penyintas COVID-19: Beri Harapan

Latief Siregar, seorang penyintas COVID-19.
Sumber :
  • Dokumentasi Kominfo.

VIVA – Kehadiran vaksin COVID-19 ditunggu-tunggu banyak kalangan. Bagi pemerintah, vaksin bisa menjadi gerbang pemulihan ekonomi yang seutuhnya. 

Pernah Diblokir Kominfo Karena Berpotensi Jadi Judi Online, HGI Hapus Fitur Kirim Koin

Sementara itu, bagi masyarakat, vaksin memberi sebuah jaminan kesehatan dan rasa aman untuk bisa beraktivitas di luar rumah. Lantas, apa makna vaksin bagi seorang penyintas COVID-19? 

Latief Siregar, seorang penyintas COVID-19 sekaligus jurnalis senior menceritakan pemikirannya terkait rencana pengadaan vaksin.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Baca jugaSeptember 2020, Kamar Hotel hingga Transportasi Umum Kembali Sepi

Sebagai seseorang yang pernah merasakan betapa tidak menyenangkannya mengidap penyakit COVID-19, Latief melihat vaksin sebagai sebuah harapan. Barangkali bagi sebagian orang, pemaknaan ini terdengar klise.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Ketika kita sedang sakit seperti saya kemarin kena COVID-19 itu, mata sakit sekali. Kita ketakutan. Apakah saya akan tetap bisa hidup atau akan segera meninggal dunia seperti yang lain-lain?" ujarnya saat menjelaskan mengenai pandangannya terhadap vaksin COVID-19 dalam Sosialisasi Media ‘Vaksinasi untuk Negeri’ secara daring bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), dikutip Senin 2 November 2020. 

Namun baginya, vaksin COVID-19 memang memberikan harapan untuk mengembalikan kehidupan bermasyarakat kembali seperti semula. "Maka yang kita butuhkan pada saat itu adalah saya ingin hidup, saya ingin tetap hidup dan lepas dari penyakit ini. Maka harapan besar sebetulnya datang dari vaksin ini," ujar Latief.  

Keberadaan vaksin, lanjut Latief, punya makna yang besar bagi para penyintas dan bagi para pasien yang masih mengidap COVID-19 agar kembali sehat dan tetap sehat. Vaksin, juga menjadi simbol harapan bahwa seseorang bisa terhindar sepenuhnya dari COVID-19.

"Tidak akan ada orang yang merasa bahwa vaksin ini tidak berperan baik dalam mengatasi penyakit. Karena sampai saat ini, tidak ada obat untuk COVID-19," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya