Jokowi Berniat Reformasi Industri Farmasi, Tidak Lagi Impor Obat

Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers. (Foto dokumentasi)
Sumber :
  • Youtube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo berencana membenahi industri farmasi nasional, selain mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama melakukan reformasi sistem kesehatan nasional secara besar-besaran. Reformasi tersebut juga mencakup kemandirian obat dan bahan bakunya.

Momen Prabowo Ditarik Wakil PM Singapura Lawrence Wong di Istana Bogor

Diungkapkan Jokowi, sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat di Indonesia masih mengandalkan impor. Padahal Indonesia sangat kaya dengan keberagaman hayati baik di daratan maupun di lautan.

“Hal ini jelas memboroskan devisa negara, menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik," kata Jokowi saat memberi sambutan pada  Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia, Kamis, 5 November 2020. 

Menag Yaqut: Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

Menurut Jokowi, kemandirian dalam industri obat-obatan dan alat kesehatan harus menjadi prioritas, dan dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Pandemi, dengan segala dampak yang ditimbulkannya, memberi banyak pelajaran.

Baca juga: Habiburokhman Pastikan Habib Rizieq Pulang Tak Ada Masalah Hukum

Paparkan Revolusi Ketenagakerjaan PMI, Kepala BP2MI Sebut Golden-Triangle Harus Kolaborasi Solid

Multikrisis termasuk dunia farmasi memacu kegiatan riset, mengembangkan inovasi-inovasi, merevitalisasi industri bahan baku obat di dalam negeri, hingga memperkuat struktur manufaktur industri farmasi nasional.

“Kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modal dasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri. Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan. Fitofarmaka juga perlu difasilitasi untuk melewati uji klinis dan standarisasi sehingga menjadi pilihan pengobatan promotif dan preventif," tuturnya.

Lewat Rakernas ini, Kepala Negara sangat berharap pertemuan para apoteker tersebut melahirkan banyak gagasan dan rencana-rencana aksi untuk membantu percepatan penanganan pandemi COVID-19, dan kemandirian obat dalam negeri. Kebangkitan industri farmasi disebut tidak hanya memperkuat ekonomi nasional, jauh dari itu meningkatkan kesejahteraan baik yang ada tingkat petani dan pelaku UKM. 

Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengajak partisipasi seluruh elemen masyarakat mulai dokter, perawat, apoteker, dan profesi lainnya untuk ambil bagian dalam penanganan pandemi, terutama untuk membantu kesuksesan program vaksinasi COVID-19.

"Saya mengajak peran serta dalam rantai produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi dengan memberikan pelatihan teknis terkait penanganan vaksin, serta bisa berperan menjadi promotor dan memberikan edukasi tentang vaksin," kata Presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya