Heboh Awan Cincin di Kediri, Ternyata Buah Manuver Pesawat TNI

Manuver enam pesawat tempur TNI AU di Koarmatim Ujung Surabaya. Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Eric Ireng

VIVA - Warga Kediri, Jawa Timur, dihebohkan oleh munculnya awan berbentuk cincin di atas langit daerah setempat pada Selasa, 1 Desember 2020. Kejadian alam itu pun bikin heboh dunia maya.

Pusat Meteorologi UAE Bantah Hujan Ekstrem Dubai karena Modifikasi Cuaca

Berdasarkan informasi dan analisis Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) Juanda Surabaya, sangat dimungkinkan awan cincin itu terbentuk dari ‘asap knalpot’ pesawat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang bermanuver di udara.

Warga Kota Kediri, Fendhy Plesmana (40 tahun), mengaku melihat penampakan awan berbentuk cincin setelah melihat foto yang diunggah temannya di akun WhatsApp. Segera setelah itu ia mengambil telepon genggam dan ikut memotret awan dimaksud.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

“Tadi sekitar pukul 09.30 WIB,” katanya kepada wartawan.

Baca juga: Empat Desa di Lombok Diterjang Hujan Es

Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas Guguran Berjarak 2,4 Km Malam Ini

Kejadian alam unik yang menghebohkan jagad maya itu menarik perhatian BMKG Juanda Surabaya. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, mengaku setelah melakukan pengecekan di Tower TNI Angkatan Udara di Madiun, diketahui saat itu ada pesawat latih yang area terbangnya sampai ke Kediri.

Berdasarkan itu, lanjut Teguh, sangat dimungkinkan awan cincin yang terbentuk di langit Kediri itu buah dari contrail pesawat latih TNI AU yang bermanuver.

“Contrail adalah jejak uap air terkondensasi yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat,” katanya dikonfirmasi wartawan.

Apabila uap air tersebut menabrak udara dingin, kata Teguh, uap air berubah menjadi kristal-kristal es yang meninggalkan jejak awan salju putih. Jejak kondensasi dapat terlihat hanya dalam waktu beberapa detik atau menit saja.

“Bisa juga terlihat berjam-jam, tergantung pada kondisi atmosfer," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya