Wakil Wali Kota Probolinggo Meninggal, Khofifah Turut Berduka

Gubernur Jatim Kofifah Indar Parawansa (tengah).
Sumber :
  • Nur Faishal/ VIVA.

VIVA – Wakil Wali Kota Probolinggo, Mochammad Soufis Subri, meninggal dunia pada Rabu, 9 Desember 2020. Beberapa hari sebelum tutup usia, ia dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya setelah terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. 

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Juru Bicara RSUD dr Soetomo, Pesta Parulian, membenarkan kabar duka itu. Kata dia, Subri mengembuskan napas terakhir sekira pukul 06.30 WIB.

"Benar (Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri meninggal)," katanya dikonfirmasi wartawan. 

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga membenarkan kabar tersebut. Ia membenarkan bahwa Subri meninggal dunia setelah dirawat karena terpapar COVID-19.

"Kita berduka atas wafatnya Wakil Wali Kota Probolinggo yang sudah dirawat beberapa hari di RSUD dr. Soetomo karena COVID-19," ujarnya di TPS 25 Jemursari, Surabaya. 

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Baca juga: JP Morgan Prediksi Nilai Tukar Rupiah Sentuh Rp13.500 Akhir 2021

Subri adalah kepala daerah ketiga di Jatim yang meninggal dunia karena COVID-19. Sebelumnya, 27 November 2020, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto juga meninggal dunia karena COVID-19. Sebelum itu, 22 Agustus 2020, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin juga meninggal setelah terpapar virus yang mulai terdeteksi dari Wuhan, China, itu. 

Atas segala kejadian itu, Khofifah mengingatkan kembali masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, apalagi di momen pilkada serentak kali ini. Itu juga sebagai pengingat bahwa COVID-19 masih menjadi ancaman.

"Laksanakan proses demokrasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat," ucapnya. 

Khofifah tak menjelaskan rinci di mana Subri terpapar COVID-19. Informasi diperoleh menyebutkan, Subri mengeluhkan gejala demam dan nafsu makan berkurang pada 11 November 2020 lalu sepulang dari perjalanan dinas ke Bandung, Jawa Barat. Tiga hari kemudian, ia batuk-batuk dan pada 15 November demam. 

Subri kemudian dibawa ke RSUD dr Mohammad Saleh Probolinggo. Hasil thorax menunjukkan paru-paru bersih. Tidak ada tanda-tanda adanya cairan di paru-paru.

Namun, pada 20 November 2020, ia mengeluh demamnya tak kunjung turun. Ia lantas menjalani tes usap dan hasilnya positif COVID-19. Foto thorax dilakukan lagi dan hasilnya ia mengalami pneumonia bilateral.

Dua hari kemudian Subri mengaku sesak napas setelah makan siang. Ia kemudian dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Dua pekan menjalani perawatan, ajal menjemput. Ia meninggal dunia pada Rabu pagi, 9 Desember 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya