Lolos dari Upaya 'Kudeta', AHY Terima Surat Setia dari Kader Demokrat

AHY Bertemu Presiden PKS Sohibul Iman, Agus Harimurti Yudhoyono
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merasa bersyukur. Sebab seluruh pimpinan dan kader menolak gerakan pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat.

AHY Akui Sudah Ada Diskusi Jatah Menteri di Koalisi Prabowo-Gibran

“Saya telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad, dari seluruh pimpinan di tingkat daerah dan cabang di seluruh Indonesia," kata AHY, Senin 1 Februari 2021.

AHY menuturkan surat tersebut merupakan bentuk kesetiaan para kader untuk tunduk dan patuh kepada Partai Demokrat dan kepemimpinan hasil Kongres V Partai Demokrat yang sah.

AHY Ungkap Pembagian Jatah Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Sudah Dibahas

Dia memastikan bahwa gerakan ini dapat ditumpas oleh kesetiaan dan kebulatan tekad seluruh pemimpin. Baik di daerah, maupun di tingkat pusat, hingga cabang, termasuk para kader Partai Demokrat lainnya di berbagai wilayah.

Baca juga: AHY: Ada 5 Pelaku Gerakan 'Kudeta' Partai Demokrat

Menteri AHY Sebut Punya Puluhan Target Operasi Mafia Tanah, Siapa Saja?

AHY mengapresiasi pimpinan daerah dan cabang Partai Demokrat, termasuk para kader lain yang telah melaporkan adanya gerakan 'kudeta' tersebut.

"Kepada seluruh kader Demokrat, saya menginstruksikan untuk merapatkan barisan, dan tetap mempertahankan soliditas yang telah terbangun ini. Terus bersatu dan senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia," katanya.

Ia mengingatkan seluruh kader Partai Demokrat untuk tidak gentar menghadapi tantangan tersebut. Sebaliknya, dengan adanya tantangan ini, justru membuat Partai Demokrat semakin kuat.

“Sejarah mengatakan, tidak ada partai yang kuat, tanpa cobaan yang berat. Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak dan nahkoda yang tangguh tidak lahir dari lautan yang tenang," kata AHY.

Sebelumnya, AHY menyebut ada lima orang pelaku gerakan 'kudeta' kepemimpinan di Partai Demokrat. Gerakan itu dinilai berlangsung secara sistematis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya