Dentuman di Malang Masih Misterius, Ada Dugaan Aktivitas Militer

Ilustrasi Gedung DPRD Kota Malang dan Balai Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda di Sidoarjom Jawa Timur, menepis anggapan bahwa penyebab dentuman misterius di wilayah Malang Raya karena petir. Dentuman misterius terjadi di wilayah Malang Raya pukul 00.00 WIB hingga dini hari, Rabu, 3 Februari 2021. Kemudian kembali terdengar pada Kamis malam.

KPU Penuhi Hanya Dua dari Enam Permohonan ICW terkait Transparansi Sirekap

"Kalau berdasarkan data yang ada, kecillah kemungkinannya [karena petir]. Sampai saat ini kita terus koordinasi dengan berbagai pihak sesuai tugas dan fungsi kita," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, Kamis, 4 Februari 2021.

Berdasarkan rekaman sensor seismik di Malang, Tretes, dan Gedangan, katanya, tidak menunjukkan aktivitas kegempaan. Selain itu, tidak ada aktivitas sambaran petir. Maka dugaan dentuman karena faktor lain di luar tugas dan fungsi BMKG.

Bentuk Kepedulian Muhammadiyah Buat Penyandang Difabel

“Data aktivitas sambaran petir juga tidak menunjukan anomali peningkatan. Mungkin bisa faktor lain yang tentu di luar tugas dan fungsi BMKG. Dentuman bisa macem-macem sumbernya, salah satunya bisa dari aktivitas militer, pertambangan, dan lain-lain. Perlu penelitian dan kajian lebih lanjut," ujarnya.

Dengan ketidakpastian mengenai asal muasal dentuman misterius ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Mereka meminta masyarakat mencari informasi yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tidak mudah terpengaruh berita hoax dan tidak berdasar.

DKPP Ungkap Laporan Pelanggaran Pemilu 2024 Terbanyak dari Provinsi Papua

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono sebelumnya menyebut bahwa dentuman misterius di Malang karena petir melalui akun Twitter miliknya. "Akhirnya dengan tegas saya sampaikan. Bahwa dentuman di Malang adalah thunderstrom.”

Kepala Polres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Umar telah memerintahkan aparatnya untuk melakukan penelusuran. Bahkan, setelah mengecek kebenaran informasi di Gunung Semeru di Lumajang dan Gunung Raung di Bondowoso, tidak ditemukan bekas dentuman. Dia memastikan dentuman bukan karena latihan militer.

"Kemudian sudah kami pastikan kepada beberapa pihak yang memiliki bahan peledak seperti PT Pindad atau satuan TNI yang ada di Kabupaten Malang. Kita pastikan tidak ada kegiatan latihan (militer) atau tidak ada kegiatan yang memakai bahan peledak hingga menimbulkan dentuman," katanya.

 Pemerintah Kota Semarang menyiapkan tiga layar LED videotron untuk acara nonton bersama (nobar) Timnas Indonesia.

Polisi Larang Warga Bawa Petasan saat Nobar Timnas Indonesia U23 vs Uzbekistan

Polisi mengimbau kepada peserta nonton bareng (nobar) pertandingan semifinal Piala Asia U-23 antara timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan untuk tidak membawa petasan.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024